Blogger Themes

Blog ini meletakan undang-undang tingkah laku yang sederhana, yaitu: “Lakukan apa kehendak mu” dan itu akan menjadi keseluruhan hukum. “Cinta adalah hukum.. Cinta dengan kehendak..” tidak ada hukum yang melebihi “Lakukan apa kehendak mu !!!.

Rabu, 07 Maret 2012

Takhrij Beberapa Petikan Hadits Tentang Al Masihu Dajjal

http://agussiswoyo.net/wp-content/uploads/2012/02/Gambar-Dajjal-Kapan-Dajjal-Muncul-Di-Dunia-Untuk-Pertama-Kali.jpg 

Penulis Buku: Syaikh Nashiruddin Al-albani

        Hadits shahih biasanya terdapat dalam bentuk terpisah dalam beberapa hadits, dan hanya sebagian kecil saja yang tidak seperti itu.  Berikut ini akan kami ketengahkan penjelasan mengenai hal itu. Untuk memudahkan dalam menjelaskannya kepada segenap pembaca dan proses pentakhrijannya bagi saya, maka saya menjadikannya beberapa paragraf dengan nomor-nomor yang saling berkaitan seperti berikut ini:
-        Petikan hadits ini ada pada beberapa hadits:
Pertama, Dari Hisyam ibnu Amir secara marfu dengan lafazh:
"Tidak ada penciptaan yang lebih besar sejak penciptaan Adam hingga datangnya hari kiamat selain dari Dajjal." (Dalam suatu riwayat: "Tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal)."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/207), Imam Al Hakim (4/528), Imam Ahmad (4/20 dan 21), dan salah satu riwayatnya yang lain dari dua riwayatnya adalah riwayat Al Hakim dengan penambahan: "Di sisi Allah", dan dikatakan, "Shahih berdasarkan syarat Bukhari dan keduanya tidak mentakhrijnya. "
Demikian pula dikatakan, "Semoga yang ia maksud adalah lafazh yang menunjukkan hal itu. Jika tidak, maka Imam Muslim telah mentakhrijnya sebagaimana yang saya telah sebutkan. Dan telah ditakhrij juga oleh Imam Ad-Dani (172/2-177/1) dengan penambahan: `Ia sungguh telah memakan makanan dan berjalan di pasar'"
Kedua, dari Abdullah ibnu Mughaffal, ia mengatakan bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Allah tidak pernah menurunkan ke bumi sejak penciptaan Adam hingga terjadinya hari kiamat, sebuah fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal. Saya telah mengatakan suatu perkataan yang belum pernah seorang pun mengatakannya sebelumku. Dia itu adalah dari golongan manusia dengan rambut keriting, mata kirinya buta, di atas mata kanannya ada alis yang tebal, dan ia mampu menyembuhkan kebutaan dan penyakit belang-belang, dan ia akan berkata, `Saya adalah tuhanmu.' Maka barangsiapa yang mengatakan, `Saya adalah tuhanmu,' maka tidak akan terjadi fitnah pada dirinya. Dan barangsiapa yang mengatakan, `Kamu adalah tuhanku,' maka dia akan tertimpa fitnah. Dia akan bersama kalian sesuai kehendak Allah. Kemudian Allah mengutus Isa ibnu Maryam untuk membenarkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, selaku pemimpin yang member petunjuk dan penengah yang adil, lalu ia akan membunuh Dajjal."
Imam Al Hasan berkata, "Kami melihat hal itu ketika terjadi hari kiamat nanti."
Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani dalam kitab "Al Kabir" dan kitab "Al Ausath". Dan rijal-nya adalah terpercaya. Pada sebagian ulama terjadi sedikit perbedaan pendapat, sebagaimana dijelaskan dalam kitab "Majma' Az-Zawaid" (7/336).
Untuk redaksi kalimat yang menerangkan tentang mata Dajjal terdapat riwayat yang mendukungnya, adapun lafazh hadits tersebut adalah:
"Sesungguhnya dajjal mata kirinya juling, di atasnya terdapat alis yang tebal, dan tertulis di antara kedua matanya: kafir."
Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad (3/115 dan 201) dengan sanad yang shahih.
Ketiga, Dari Huzaifah, ia berkata bahwa Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah SAW, maka beliau bersabda,
"Sesungguhnya saya tidak pernah sekhawatir akan fitnah yang terjadi pada kalian selain fitnah Dajjal. Tidak ada seorang pun yang dapat selamat dari fitnah ini sehingga ia pun tidak akan selamat darinya. Suatu fitnah tidak diciptakan di muka bumi ini –baik besar maupun kecil- kecuali untuk menambah fintah Dajjal."
Hadits ini telah fitakhrij oleh Imam Ahmad (5/389) dan Ibnu Hibban (1897).10)
Saya mengatakan bahwa sanadnya shahih dan rijalnya terpercaya, rijalnya merupakan rijal Syaikhain. Imam Al Haitsami berkata (7/335), "Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al Bazzar, rijalnya rijal shahih."
Keempat, Dari Jabir ibnu Abdullah. Haditsnya akan dijelaskan pada halaman berikutnya, insya Allah.
1.      Petikan hadits ini didukung oleh beberapa hadits:
Pertama, Dari Abdullah ibnu Umar radhiyallahu `anhu, ia berkata, "Rasulullah SAW berdiri di tengah-tengah orang sambil memuji-muji Allah dan menyebutkan Dajjal, beliau berkata,
"Sesungguhnya saya memperingatkan kalian tentang Dajjal itu. Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan umatnya. (Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya akan perihal itu). Akan tetapi, saya akan mengatakan suatu ungkapan yang belum ada seorang nabi pun mengatakannya kepada kaumnya sebelumku, yaitu "Ketahuilah Dajjal itu juling, sedangkan Allah SWT tidak juling." "
Hadits ini telah ditakhrij oleh Abdurrazzaq dalam kitab "Al Mushannaf" (11/390/20820) , Imam Ahmad (2/149), Imam Bukhari (13/80-81), lafazhnya berasal dari dia, Imam Muslim (8/193) dan dua tambahan darinya, demikian pula Imam At-Tirmidzi (2236), Imam Abu Daud (4757), Ibnu Mandah dalam kitab "Al Iman" (96/2) dari jalur Salim ibnu Abdullah, dan Imam Al Khatib dalam kitab "At-Tarikh" (7/183-184).
Dalam suatu riwayat menurut Imam Ahmad (2/135), Ibnu Mandah (97/1) dari jalur Muhammad ibnu Zaid Abi Umar ibnu Muhammad mengatakan bahwa Abdullah pernah berkata dengan perkataan yang serupa dengan lafazh:
"Allah tidak pernah mengutus seorang nabi kecuali telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal itu. Nabi Nuh AS telah memperingatkan umatnya tentang hal itu, demikian juga dengan nabi-nabi yang datang setelahnya. Ketahuilah, bahwa tidak ada yang tersembunyi pada kalian tentang keadaan Dajjal karena Tuhanmu tidak juling. Ketahuilah, bahwa tidak ada yang tersembunyi pada kalian tentang keadaannya karena Tuhanmu tidak juling."
Saya berkata, "Sanadnya shahih berdasarkan syarat Syaikhain." Diriwayatkan pula oleh Ibnu Hibban (1896), Ibnu Mandah dalam kitab "At-Tauhid" (82/2) dari jalur ketiga lafazhnya seperti itu, dengan penambahan,
"Tertulis di antara kedua matanya: kafir, yang dapat dibaca oleh mukmin yang mampu menulis maupun yang tidak mampu menulis." Sanadnya shahih.
Telah diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari (3440), Imam Muslim (1/107) dari jalur Nafi' yang bersumber dari Ibnu Umar dalam hadits yang panjang. Di dalamnya dikatakan,
"Sesungguhnya Dajjal juling mata kanannya, seakan-akan matanya itu bagaikan buah anggur." Hadits ini juga ditakhrij dalam kitab "Ash-Shahihah" (1857)
Kedua, Dari Anas ibnu Malik radhiyallahu `anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan umatnya tentang si juling yang pendusta, dan ketahuilah bahwa Dajjal itu juling, sedangkan Tuhanmu tidak juling. Tertulis di antara kedua matanya `kafir' (mampu dibaca oleh setiap muslim)."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Bukhari (13/85), Imam Muslim (8/195), Abu Daud (92/213), At-Tirmidzi (2246) dan menshahihkannya, Imam Ahmad (3/103 dan 173, 276 dan 290), Imam Hambal (51/2), ibnu Khuzaimah dalam kitab "At-Tauhid" (hal 32), Ibnu Mandah (97/1) dan tambahan oleh Imam Muslim dan Ahmad dan yang lainnya.
Hadits dalam bab tersebut bersumber dari Abu Said Al Khudri dalam kitab "Al Majma" (7/336-337), Asma' binti Yazid Al Anshariyah. Penjelasannya akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya, insya Allah, dan juga hadits itu bersumber dari Aisyah dan dari Ummu Salamah, dan akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.
 
2.      Petikan hadits di bawah ini akan dijelaskan secara terpisah dalam dua hadits atau lebih:
Pertama, Dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya aku adalah penutup para nabi dan sesungguhnya masjidku adalah penutup segenap mesjid."
Hadits ini telah di takhrij oleh Imam Muslim (4/135).
Adapun hadits-hadits yang mendukungnya banyak sekali, seperti hadits yang masyur tentang keutamaan Ali,
"Kamu (Ali) bagiku sama posisinya antara Harun dengan Musa. Hanya saja sudah tidak ada nabi setelahku."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad dan Syaikhain dan selainnya dari beberapa jalur.
 
Kedua, Dari Ibnu Abbas dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda,
"Kita merupakan penutup segenap umat, dan kita merupakan orang yang paling pertama dihisab." Dikatakan, "Dimana umat yang ummi (buta huruf)? Kita adalah yang terakhir, namun pertama."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Ibnu Majah (2/575).
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini shahih, sebagaimana Imam Al Bushairi berkata dalam kitab "Zawaid" (265/1).
Ketiga, dari Muawiyah ibnu Haidah, ia mengatakan bahwa saya telah mendengarkan Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya kalian didahului oleh tujuh puluh umat, kalian adalah penutupnya, dan yang paling mulia di sisi Allah azza wa jalla."
      Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ad-Darimi (2/313) dan imam Ahmad (5/3 dan 5).
            Saya berpendapat bahwa hadits tersebut sanadnya hasan, dan hadits tersebut tertera dalam kitab "Al-Misykat" (2694) dengan yang semacamnya.
 
3.      Saya tidak menemukan pada petikan hadits tersebut suatu hadits yang mendukung (syahid) dari segi lafazhnya. Yang paling mendekati hadits tersebut adalah hadits Abu Hurairah, ia pernah mengatakan bahwa dirinya telah mendengarkan Abu Al Qasim Ash-Shadiq wal Mashduq berkata,
"Dajjal yang juling muncul sebagai kesesatan di arah timur di zaman terpecahnya umat manusia. Kemudian atas kehendak Allah, ia tinggal di bumi selama empat puluh hari. Hanya Allah yang paling mengetahui ukurannya. Kaum mukminin menemukannya dalam keadaan yang sangat besar. Kemudian Isa ibnu Maryam turun dari langit untuk memimpin umat manusia.11) Jika ia mengangkat kepalanya dari rukuknya, ia berkata, `Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya. Allah membunuh Dajjal dan nampaklah kaum muslilmin.'"
 
Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya hal itu benar, dan hal itu sudah dekat. Dan semua yang akan datang adalah sudah dekat." Imam Al Haitsami berkata (7/349), "Hadits ini telah diriwayatkan oleh Al Bazzar, rijalnya rijal shahih selain Ali ibnu Mundzir. Dan dia itu terpercaya (tsiqah).
Imam Al Hafizh berkata (13/85), "Sanadnya Jayyid."12)
 
Hadits-hadits yang secara jelas menerangkan tentang kemunculan Dajjal banyak sekali. Sebagaimana akan dijelaskan pada halaman berikutnya insya Allah. Akan tetapi, tidak ada lafazh yang menguatkannya, seperti lafazh "Tidak boleh tidak (laa mahalah); atau sesungguhnya itu benar (innahu lahaq). Hadits-hadits tentang Dajjal seluruhnya menguatkan akan kebenaran kemunculan Dajjal itu sendiri. Kita ketahui bahwasannya hadits Nabi SAW seluruhnya adalah benar dan terpercaya. Baik itu hadits yang disertai dengan salah satu shigat penguat ataupun hadits yang sama sekali tidak menyertakan shigat penguat, firman Allah, "(Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (Qs. An-Najm (53): 3 dan 4)
Telah diriwayatkan juga oleh Imam Ad-Dani dalam kitab "Al Fitan" (141/1) dari Imam Al Hasan secara mursal tentang Isa AS: (Sesungguhnya Isa `alaihissalam akan turun, dan tidak boleh tidak. Jika kalian melihatnya, maka kenalilah…)
Hadits tersebut telah ditakhrij oleh Imam Ibnu Hibban juga (1904) dari Shalih ibnu Umar bahwa Ashim ibnu Kulaib telah memberitakan pada kami yang bersumber dari bapaknya, ia berkata, "Saya telah mendengarkan Abu Hurairah mengatakan sesuatu, lalu ia menyebutkannya tanpa menyertakan perkataan, `Saya bersumpah bahwa Rasulullah SAW…..'" Sanadnya shahih.
Kumpulan tentang hadits tersebut telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/194), Ibnu Hibban (6755), dan Imam Ahmad (6/284).
4.      Petikan hadits ini memiliki banyak syawahid. Saya menyebutkan beberapa hadits yang singkat, di antaranya, yaitu:
 
Pertama, Dari Nuwas ibnu Sam'an, ia berkata, "Rasulullah SAW menyebutkan Dajjal ketika ia berada di atas untanya. Ia kelihatan meninggi dan menurun hingga kami mengiranya ia berada pada pohon kurma." Beliau bersabda,
"Sesungguhnya Dajjal paling saya khawatirkan pada kalian. Jika dia muncul dan saya ada bersama kalian, maka saya akan menjadi pelindung kalian. Dan jika dia muncul setelah saya tiada, maka setiap orang akan menjadi pelindung bagi dirinya sendiri. Dan Allah menjadi pelindung bagi setiap kaum muslimin. `Dajjal itu pemuda dengan rambut keriting dan matanya bulat. Saya mengumpamakannya dengan Abdul Uzza ibnu Qathan. Barangsiapa yang mendapatinya, maka hendaklah ia membaca permulaan surat al-Kahfi. (Karena dia akan menjadi benteng kamu dari fitnahnya). Dia akan muncul pada sebuah tempat antara Syam dan Irak. Dia akan merusak kiri-kanan. Wahai hamba Allah, teguhkanlah! Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, berapa lama dia akan menetap di bumi?' "Beliau menjawab, `Empat puluh hari. Sehari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan satu jumat (satu minggu), dan seluruh harinya seperti hari-hari kalian."
Kami bertanya, `Wahai Rasulullah, Hari yang bagaikan setahun itu, apakah cukup bagi kami melaksanakan shalat seperti halnya shalat yang kami lakukan sehari?' Beliau menjawab, `Tidak, lakukanlah semampumu.' Kami bertanya, `Wahai Rasulullah, seberapa jauh ukuran kecepatannya (Dajjal) di bumi?' Beliau menjawab, `Bagaikan hujan yang diterbangkan oleh angin.' Lalu dia mendatangi suatu kaum dan menyerunya dan mereka percaya padaya dan mematuhinya. Lalu memerintahkan langit, maka turunlah hujan. Dan bumi, maka tumbuhlah tumbuhan. Lalu tumbuhlah tumbuhan mereka yang lebih tinggi dari sebelumnya dan binatang ternak yang lebih gemuk dari yang sebelumnya. Kemudian meratakannya. Kemudian dia mendatangi suatu kaum dan menyeru mereka dan mereka menolak ajakanya, dan berpaling darinya. Maka mereka menjadi miskin dan tidak ada sesuatu hartapun di tangannya. Lalu dia melewati suatu bangunan yang telah roboh dan mengatakan padanya, `Keluarkanlah isi kekayaan yang ada padamu!' Maka keluarlah isi kekayaan yang ada padanya bagaikan pelepah kurma. Kemudian ia memanggil seorang pemuda dan memukulnya dengan sebuah pedang serta memotongnya menjadi dua potong yang sama besarnya. Kemudian ia memanggilnya dan datang dengan wajah yang berseri-seri sambil tertawa. Ketika keadaannya seperti itu, maka Allah mengutus Al Masih Isa ibnu Maryam. Ia turun di menara putih di timur Dasmaskus antara dua tempat. Ia menyandarkan kedua punggungnya pada sayap-sayap dua malaikat. Dan ketika dia menundukkan kepalanya, maka turunlah hujan. Dan jika dia mengangkatnya, maka turunlah permata bagaikan mutiara. Tidak halal bagi orang kafir untuk mendapatkan aroma nafasnya hingga dia meninggal. Dan nafasnya akan terhenti ketika langkahnya telah terhenti juga. Lalu dia (Isa Al Masih) mencarinya (Dajjal) hingga menemukannya di pintu (Ludd) lalu ia membunuhnya. Kemudian Isa ibnu Maryam di datangi suatu kaum yang Allah telah melindungi beliau darinya. Lalu ia menyapu mukanya dan membersihkannya sesuai tingkatan di surga. Ketika keadaannya demikian, tiba-tiba Allah mewahyukan pada Isa, `Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hambaku yang tidak ada dua tangan (tidak ada seorangpun yang mampu) memerangi mereka. Maka berlindunglah kalian wahai hambaku ke gunung Thur. Lalu Allah mengutus Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka akan mempunyai keturunan di setiap sudut (negeri). Kalangan pemuka dari mereka akan melewati danau Thabariyah dan meminum airnya. Yang lainnya akan lewat dan berkata, `Sungguh, terkadang isinya adalah air:'' Kemudian Nabi Isa AS dan segenap sahabatnya dikelilingi oleh mereka pada danau itu. Kepala sapi bagi salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar bagi kalian sekarang ini. Nabiyullah Isa AS dan sahabatnya menginginkan (danau itu), maka dikirimkanlah cacing-cacing kepada mereka (orang-orang yang mengelilingi Isa dan sahabat-sahabatnya) , maka mereka menjadi terbunuh seperti halnya satu juwa yang terbunuh. Kemudian Allah menurunkan Nabi Isa AS dan sahabatnya ke bumi. Mereka tidak menjumpai suatu tempat di bumi walau sejengkal kecuali telah dipenuhi oleh bau yang tidak sedap dan busuk. Kemudian Nabiyullah Isa AS dan sahabatnya memohon kepada Allah. Kemudian Allah mengutus seekor burung pembawa keberuntungan yang membawa dan menyelamatkan mereka sesuai kehendak Allah. Kemudian Allah mengirimkan hujan yang mengguyur yang tiada henti, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Maka bumi dibersihkan hingga menjadi bagaikan batu yang halus. Kemudian dikatakan kepada bumi itu, `Tumbuhlah buah-buahanmu dan munculkan berkahmu.' Maka pada hari itu sekelompok manusia memakan buah delima dan bernaung di bawah pepohonannya. Perkawinan unta akan mencukupi sekelompok manusia dan perkawinan sapi akan mencukupi sekolompok kabilah dari manusia. Perkawinan kambing akan mencukupi satu orang manusia. Ketika keadaannya demikian, maka tiba-tiba Allah mengirimkan bau harum (yang menorehkannya di bawah ketiak mereka). Lalu dicabutlah ruh setiap mukmin dan setiap muslim. Kaum jahat dari manusia akan tetap saling berselisih seperti halnya keledai berselisih. Maka datanglah hari kiamat."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/197-198), Abu Daud (2/213) dengan sebagian ringkasan dan tambahan padanya. Sanadnya shahih, At-Tirmidzi (2241), Ibnu Majah (2/508-512), Al Ajiri dalam kitab Asy-Syari'ah (hal 376), Imam Ahmad (4/181-182), Hambal (49/1-51/1), Ibnu Mandah dalam kitab "Al Iman" (94/1), dan Ibnu Asakir (1/606-609).
Kedua, dari Jubair ibnu Nafir dari bapaknya secara marfu', ia menyebutkan hadits seperti hadits di atas dengan redaksi yang sedikit berbeda, letak perbedaannya yaitu, ia tidak menyebutkan perkataan "Kami bertanya, `Wahai Rasulullah, seberapa jauh ukuran kecepatannya di bumi…?'" Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Al Hakim (4/530-531), ia mengatakan bahwa isnadnya shahih, hal ini telah disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi.
Saya berpendapat bahwa hadits itu shahih berdasarkan syarat keshahihannya yang telah ditetapkan oleh Imam Muslim. Keseluruhan rijalnya tsiqah (terpercaya) .
Imam Al Haitsami berkata (7/351), "Diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani. Di dalamnya terdapat Abdullah ibnu Shalih. Ia merupakan orang yang dianggap tsiqah, akan tetapi ia dianggap lemah oleh sekelompok ulama. Sedangkan rijalnya yang lain adalah terpercaya."
Ia juga menyebutkannya pada tempat yang lain (7/347-348) hingga lafazh "Dan Allah yang akan menjadi pelindung (penggantiku) bagi setiap muslim". Beliau berkata, "Hadits ini telah diriwayatkan oleh Al Bazzar yang di dalamnya terdapat Abdullah ibnu Shalih sekretaris Al-Laits. Ia telah dipercaya dan dianggap lemah oleh sekelompok ulama. Rijalnya yang lain adalah rijal shahih."
Ketiga, Dari Aisyah radhiyallahu `anha berkata, "Rasulullah SAW datang padaku sedangkan aku sedang menangis. Beliau bertanya padaku, `Apa yang membuatmu menangis?' Aku menjawab, `Wahai Rasulullah, engkau menyebutkan Dajjal maka aku menangis.' Maka Rasulullah SAW bersabda,
"Jika Dajjal datang dan saya masih hidup, maka cukuplah saya menjadi pelindung bagi kalian. Jika Dajjal itu muncul setelah saya tiada, maka sesungguhnya Tuhanmu tidaklah juling. Dia itu akan muncul pada golongan Yahudi Ashfahan hingga mendatangi Madinah dan turun dari sisinya. Pada hari itu ia (Madinah) memiliki tujuh pintu. Di setiap celah dari padanya terdapat dua malaikat. Keluarlah kepadanya penduduk Madinah yang jahat, hingga mendatangi Palestina di pintu (Ludd), maka turunlah Isa AS membunuh Dajjal. Kemudian nabi Isa AS menetap di bumi selama 40 tahun sebagai seorang pemimpin yang adil dan penengah yang jujur."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Ibnu Hibban (1905), Imam Ahmad (6/75), putranya dalam kitab As-Sunnah (hal. 136), Ibnu Mandah (97/2), Imam Ad-Dani (142/2) dari Yahya Ibnu Abi Katsir mengatakan bahwa Al Khadhrami ibnu Lahiq telah menceritakan kepadanya bahwa Dzakwan – bapak dari Shalih- telah memberitahukan bahwa Aisyah telah memberitahukan sebuah hadits, lalu ia menyebutkan hadits itu.
Saya berpendapat bahwa ini adalah sanad yang shahih. Imam Al Haitsami berkata (7/338), "Rijalnya shahih selain Al Khadhrami ibnu Lahiq, namun telah sampai pada derajat terpercaya (tsiqah)."
Keempat, dari Ummu Salamah istri Nabi SAW. Beliau berkata, "Aku menyebutkan Dajjal pada suatu malam, maka aku tidak bisa tidur. Ketika menjelang pagi, Rasulullah datang padaku dan aku ceritakan peristiwa itu padanya. Beliau berkata,
`Jangan lakukan, karena jika dia muncul dan aku masih hidup, maka Allah cukup menjadikanku sebagai pelindung bagi kalian. Jika dia muncul setelah aku meninggal, maka Allah akan menjadikan kaum yang shalih sebagai pelindung kalian.` Kemudian beliau bersabda, 'Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, dan aku memperingatkan kalian tentang Dajjal. Sesungguhnya Dajjal itu juling, sedangkan Allah tidak juling. Dia itu berjalan di muka bumi, sedangkan bumi dan langit adalah milik Allah. Ketahuilah, bahwa Dajjal mata kanannya bagaikan buah anggur'."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Ibnu Khuzaimah. Saya berpendapat bahwa sanad Hadits tersebut sesuai dengan criteria yang ditetapkan oleh Imam Muslim. Imam Al Haitsami berkata (7/351), "Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani dan rijalnya terpercaya, hanya saja Syaikh Ath-Thabrani Ahmad ibnu Muhammad ibnu Nafi' Ath-Thahhan tidak saya kenal."
Saya berkata, "Sanad Ibnu Khuzaimah selamat dari orang-orang yang tidak dikenal. Oleh karena itu, Imam Al Hafidz Ibnu Katsir mengatakan (1/138) bahwa Adz-Dzahabi berkata, `Sanadnya kuat.'"
5.      Petikan Hadits ini diperoleh dari Hadits An-Nuwas dan Nafir ayah Jubair. Keduanya telah disebutkan pada paragraf sebelumnya.
6.      Di dalam poin ini terdapat beberapa hadits:
Pertama, dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
            "Maukah kalian saya ceritakan sebuah Hadits tentang Dajjal yang belum pernah diceritakan oleh seorang nabi pun sebelumku? Sesungguhnya dia itu juling dan dia membawa perumpamaan seperti surga dan neraka. Yang dikatakannya bahwa itu adalah surga sebenarnya adalah neraka. Saya memperingatkanmu sebagaimana nabi Nuh memperingatkan kaumnya."
            Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari (6/286), Imam Muslim (8/196), Imam Ad-Dani dalam kitab Al Fitan (127/1) dan Imam Hambal (49/1).
Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh Imam Ath-Thayalisi (2/218/2779) dari jalur lain.
 
Kedua, dari Aisyah secara marfu' denga lafazh:
"Adapun fitnah Dajjal, sesungguhnya tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memberikan peringatan kepada umatnya. Aku akan memberikan peringatan pada kamu yang belum disampaikan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya. Sesungguhnya dia itu juling, sedangkan Allah SWT tidak juling, tertulis di antara kedua matanya `kafir', yang dapat dibaca oleh setiap mukmin."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (6/139-140), Ibnu Mandah (97/2 dan 100/1).
Saya berkata, "Sanadnya Shahih."
Ketiga, dari Ibnu Umar, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya tidak ada nabi yang datang sebelumku kecuali telah menggambarkan perihal Dajjal kepada umatnya. Aku sungguh akan menggambarkan padamu suatu gambaran yang belum pernah digambarkan oleh nabi-nabi sebelumku. Dajjal itu juling, sedangkan Allah SWT tidak juling. Mata kanannya bagaikan buah anggur."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/27), dan putranya dalam kitab As-Sunnah (140) dari Ibnu Abi Ishak dari Nafi' yang bersumber darinya. Hadits ini juga telah didukung oleh riwayat Juwairiyah dari Nafi' dengan sedikit penambahan lafazh. Hadits ini telah ditakhrij juga oleh Syaikhain dan selainnya dari jalur lain yang bersumber darinya dengan lafazh yang serupa.
Keempat, dari Sa'ad ibnu Abi Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Saya sungguh akan menggambarkan Dajjal itu dengan suatu gambaran yang belum pernah digambarkan oleh nabi-nabi sebelumku. Dia itu juling, sedangkan Allah Azza wa Jalla tidak juling."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (1/176 dan 182), putranya dalam kitab As-Sunnah (137), Imam Ad-Dani (130/2) dari Muhammad ibnu Ishak dari Daud ibnu Amir ibnu Sa'ad ibnu Malik dari bapaknya yang bersumber dari kakeknya.
Rijal Hadits ini terpercaya (tsiqah), hanya saja Ibnu Ishaq tergolong seorang mudallis dari jalurnya yang telah ditakhrij oleh Abu Ya'la. Demikian pula oleh  Al Bazzar, sebagaimana dalam kitab Al Majma (7/33).
 
Kelima, dari Abu Said Al Khudri, bahwasannya dia telah mendengarkan Rasulullah SAW bersabda,
"Ketahuilah, setiap nabi telah memperingatkan umatnya mengenai Dajjal. Sesungguhnya pada hari itu ia memakan makanan. Aku menjanjikan sebuah janji yang belum pernah disampaikan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya. Ketahuilah bahwa mata kanannya juling dan melotot, matanya itu tidak tersembunyi. Matanya itu seakan-akan seperti lendir yang melekat pada dinding. Mata kirinya seakan-akan bintang yang bersinar. Dia membawa perumpamaan surga dan neraka. Nerakanya adalah taman yang hijau, sedangkan surganya adalah tanah berdebu yang berasap…"
Dalam Hadits panjang ini terdapat kisah seorang mukmin yang dibunuh oleh Dajjal, lalu dihidupkannya kembali kemudian, ia tidak mampu membunuhnya lagi. Kisah ini akan dijelaskan nanti, insya Allah.
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Hambal (47/1-2), Abdul ibnu Hamid (118/2), Abu Ya'la (Q 63/1), Ibnu Asakir (1/610-611) dan Imam Al Hakim (4/537-539). Ia berkata, "Ini adalah Hadits yang paling mengejutkan yang menyebutkan tentang Dajjal. Athiyah ibnu Sa'ad menyendiri dari Abu Said Al Khduri. Syaikhain tidak berhujjah dengan Athiyyah."
Saya berkata, "Hal itu disebabkan oleh kelemahannya (dha'if). Akan tetapi Hadits ini telah didukung oleh Mujalid dari Abi Al Wadak, ia mengatakan bahwa ia mendengar Abu Said berkata padanya, `Apakah kalangan Khawarij mengakui adanya Dajjal?' Maka saya menjawab, `Tidak.' Lalu ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
`Sesungguhnya aku adalah penutup seribu nabi. Kebanyakan nabi yang diutus dan diikuti telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Sesungguhnya bagiku telah jelas perihal Dajjal itu yang belum dijelaskan kepada seseorang. Sesungguhnya Dajjal itu juling, sedangkan Tuhanmu tidak juling. Mata kanannya juling dan melotot…..'" Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (3/79).
Saya berkata, "Mujalid bukan seorang yang kuat (qawi) dan Abu Al Wada lebih baik darinya. Hadits tersebut berstatus hasan karena menyatukan dua jalur. Wallahu a'lam.
Telah diriwayatkan oleh selain Mujalid dari Abi Al Wadak dengan lafazh lain.
 
Keenam, dari Jabir, ia mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda,
"Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Saya sungguh akan memberitahukan pada kalian sesuatu yang belum pernah diceritakan oleh seorang pun sebelumku." Kemudian ia meletakkan tangannya pada kedua matanya. Beliau lalu berkata, "Aku bersaksi bahwa Allah Azza wa Jalla tidak juling."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Al Hakim (1/24), Ibnu Mandah dalam kitab At-Tauhid (82/2) dan ia berkata, "Ini adalah sanad yang masyhur perawinya."
Saya berkata, "Sanadnya baik (jayyid) dan rijalnya terpercaya. Hadits ini telah dikomentari oleh Ibnu Mandah dari Hadits Ibnu Umar dengan redaksi yang serupa. Di dalamnya terdapat lafazh `Dan ia menunjuk dengan tangannya kepada kedua matanya'."13)
Dari jalur yang lain yang bersumber darinya dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku adalah penutup seribu nabi…." Hadits tersebut serupa dengan yang sebelumnya, akan tetapi tanpa disertai ungkapan "Dan matanya yang kanan…"14)
Imam Al Haitsami berkata (7/347), "Diriwayatkan oleh Al bazzar. Di dalamnya terdapat Mujalid ibnu Said, dan ia telah dilemahkan oleh Jumhur. Di dalamnya juga terdapat tautsiq."
Imam Al Hafidz ibnu Katsir berkata dalam kitab An-Nihayah (1/128), "Sanad hasan dan lafazhnya asing (gharib) sekali."
7.      Saya tidak mendapatkan syahid yang mu'tabar (yang dapat dijadikan sandaran) untuk petikan Hadits ini. Telah diriwayatkan oleh Sulaiman ibnu Syihab, ia berkata, "Abdullah ibnu Magnam datang pada saya, dia tergolong salah seorang sehabat Nabi SAW. Kemudian ia menceritakan suatu Hadits dari Nabi SAW, beliau bersabda,
"Dajjal itu tidak kesamaran padanya. Dia itu akan datang dari arah timur. Ia mengajak manusia untuk mengikuti lalu diikuti, dan mengajak orang-orang lalu ia membunuh mereka. Ia menampakkan dirinya pada mereka. Hal seperti itu terjadi hingga ia mendatangi Madinah, maka nampaklah agama Allah dan diamalkan; agama Allah diikuti dan ia suka akan hal itu. Kemudian ia berkata setelah itu, `Sesungguhnya aku seorang nabi.' Lalu bergetarlah semua yang berakal dan mereka pun pergi meninggalkannya. Lalu ia tinggal setelah itu dan berkata, `Aku adalah Allah. Maka matanya menjadi tertutup, telinganya terpotong dan tertulis di antaranya kedua matanya Kafir…'"(Hadits).
Imam Al Haitsami berkata (7/340-341), "Diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani. Di dalamnya terdapat Said ibnu Muhammad Al Waraq. Dia tergolong seorang yang matruk."
Saya berkata, "Akan tetapi Al Hafizh berkata dalam kitab At-Taqrib bahwa hadits itu dha'if." Dalam kitab Al Fath (13/77) disebutkan, "Sanadnya dha'if, akan tetapi dalam melemahkannya tidak terlalu berlebihan." Wallahu a'lam.
Kemudian saya menemukan syahid yang kuat untuknya dari Hadits Abu Hurairah secara marfu' dengan lafazh "Ketika hari kiamat akan terjadi, ada sekitar 30 Dajjal yang kesemuanya pendusta. Mereka berkata, `Saya seorang nabi, saya seorang nabi.'"
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/429) dengan lafazh seperti ini. Imam Syaikhain dan selainnya mengatakan Hadits yang seperti itu. Sanad Imam Ahmad tergolong shahih.
Yang dapat dijadikan dalil dari Hadits pada paragraf ini adalah bahwa zhahir Hadits ini menunjukkan Dajjal merupakan bagian dari apa yang disebutkan dalam Hadits di atas, bahkan dia (Dajjal) yang dimaksud adalah yang paling jahat di antara mereka. Hal ini dikuatkan oleh Hadits Samarrah yang marfu', yaitu "Demi Allah, Hari kiamat tidak akan datang hingga munculnya tiga puluh pendusta. Yang terakhir dari mereka adalah si juling Dajjal…." Di dalam sanadnya ada kelemahan.
8.      Petikan Hadits ini tertera pada beberapa Hadits:
Pertama, dari Umar ibnu Tsabit Al Anshari. Ia telah diberitahu oleh beberapa sahabat Rasulullah SAW, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW berdiri pada hari di mana ia memperingatkan orang-orang tentang Dajjal.
Sesungguhnya tertulis di antara kedua matanya: Kafir. Tulisan itu dapat dibaca oleh orang yang benci melakukannya dan dapat dibaca oleh setiap mukmin.
Ketahuilah, bahwa seseorang di antara kalian tidak akan melihat tuhannya Azza wa Jalla hingga ia meninggal.
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/193), Abdurrazzaq dalam kitab Al Mushannaf (20820), Imam At-Tirmidzi (2236) dan ia menshahihkannya. Demikian pula oleh Imam Ahmad (5/433) dan Imam Ad-Dani (129/1-2) tanpa perkataan "Dibaca oleh setiap mukmin".
Kedua, dari Ubadah Ibnu Ash-Shamit. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya aku telah menceritakan pada kalian tentang Dajjal hingga aku khawatir kalau kalian tidak mampu menerimanya secara logika. Sesungguhnya Dajjal itu pendek, berkaki bengkok, bermata hitam dan lebar, tidak menonjol keluar dan juga tidak menjorok ke dalam. Jika dia bercampur dengan kalian, maka kenalilah bahwa tuhanmu Azza wa Jalla tidak juling. Sesungguhnya kalian tidak akan melihat Tuhanmu hingga kalian meninggal."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Abu Daud (2/213), Imam Al Ajiri dalam kitab Asy-Syariah (hal 375), Abu Naim dalam kitab Al Hilyah (95/157 dan 221, dan 9/235), Ibnu Mandah dalam kitab At-Tauhid (83/1) bahwa sanadnya adalah jayyid dan rijalnya tsiqat semua. Imam Al Haitsami berkata (7/348), "Diriwayatkan oleh Imam Al Bazzar, di dalam terdapat Biqiyyah yang tergolong seorang yang mudallis."
Saya berpendapat bahwa Hadits tersebut telah dijelaskan dengan metode Hadits menurut Abu Naim dalam riwayatnya yang tiga, yang kesemuanya menunjukkan hal tersebut. Begitu pula menurut Ibnu Mandah dan Abu Daud. Hanya saja dalam riwayatnya tidak terdapat syahid yang menguatkan hadits tersebut, yaitu perkataannya "Sesungguhnya kalian tidak akan melihat Tuhanmu hingga kalian meninggal".
9.      Paragraf ini mutawatir dari Nabi SAW, dan terdapat pada sekumpulan hadits-hadits sebelumnya yang telah ditakhrij oleh kebanyakan dari mereka. Maka cukuplah kami sebutkan beberapa orang di antara mereka, yaitu:
Pertama, Abdullah ibnu Umar
Kedua, Anas ibnu Malik
Ketiga, Aisyah
Keempat, Ummu Salamah
Kelima, Sa'ad ibnu Abi Waqqash
Keenam, Abu Said Al Khudri
Ketujuh, Jabir ibnu Abdullah
Kedelapan, Asma' binti Yazid Al Anshariyah
Kesepuluh, Seseorang dari kalangan sahabat Nabi SAW. Haditsnya akan diterangkan kemudian.
Kesebelas, Dari Ibnu Abbas dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, "Dajjal bagaikan penunggang unta yang juling. Orang yang paling menyerupainya adalah Abdul Uzza ibnu Qathn. Kebinasaan itu akan terjadi. (Ketahuilah) , sesungguhnya Tuhanmu tidaklah juling."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab At-Tauhid, Ibnu Hibban (1900), Imam Ahmad (1/240 dan 2313), putranya dalam kitab As-Sunnah (hal 137), Imam Ath-Thabrani dalam kitab Al Kabir (11711), Hambal dalam kitab Al Fitan (45/1), dan Ibnu Mandah dalam kitab At-Tauhid (83/1). Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini adalah shahih menurut syarat Muslim.
10.  Paragraf ini serupa dengan Hadits dari beberapa sahabat, yaitu:
Pertama, Anas ibnu Malik. Telah berlalu Haditsnya.
Kedua, Aisyah. Telah berlalu Haditsnya.
Ketiga, beberapa sahabat Nabi SAW. Telah berlalu haditsnya.
Keempat, Abdullah ibnu Umar. Telah berlalu Haditsnya.
Kelima, Huzaifah ibnu Al Yaman. Telah berlau Haditsnya.
Keenam, Nafir ayah Jubair. Telah disebutkan sebelumnya mengenai takhrij Haditsnya.
Ketujuh, Abu Bakar Ats-Tsaqafi mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Dajjal itu juling mata kirinya. Di antara kedua matanya tertulis: kafir, yang dapat dibaca oleh kalangan ummi dan yang mampu menulis."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (5/38).
Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini shahih. Imam Al Haitsami berkata (7/337) bahwa rijalnya adalah tsiqah.
Kedelapan, dari Safinah.
Kesembilan, dari Jabir ibnu Abdullah
Kesepuluh, dari Asma' binti Yazid Al Anshariyah.
11.  Paragraf ini juga mutawatir dari Nabi SAW. Terdapat dalam Hadits dari beberapa sahabat yang ditunjukkan pada Hadits-hadits mereka.
12.  Petikan Haditsnya terdapat dari beberapa sahabat:
Pertama, Huzaifah ibnu Al Yaman, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Dajjal itu juling mata kirinya, rambutnya keriting, membawa surga dan neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka." Ditambahkan dalam suatu riwayat, "Barangsiapa yang memasuki sungai milik Dajjal, maka pahalanya akan hancur dan wajib menanggung beban dosanya. Barangsiapa memasuki nerakanya, maka ia mendapatkan pahala dan dosanya akan terhapus."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/195), Ibnu Majah (2/506), Imam Ahmad (5/397) dan riwayat lain untuknya (5/403). Sanadnya hasan. Dishahihkan oleh Imam Al Hakim (4/433) dan telah disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi. Diriwayatkan oleh Abu Daud (4244) dan ditakhrij dalam kitab Al Misykat (nomor 5396/pentahqiqan kedua).
Kedua, seseorang dari sahabat Nabi SAW mengatakan bahwa dirinya telah mendengarkan Rasulullah SAW bersabda,
"Aku memperingatkan kepada kalian tentang fitnah Dajjal. Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan kaum dan umatnya. Sesungguhnya (Dajjal) itu ada, ia berambut keriting, mata kirinya juling, dia mampu menurunkan hujan dan tidak menumbuhkan tumbuhan, dia mampu menguasai jiwa seseorang lalu membunuhnya, kemudian menghidupkannya kembali dan tidak mampu lagi untuk menguasai yang lain. Dia membawa perumpamaan surga dan neraka, sungai, air, dan gunung khubuz. Sesungguhnya surganya adalah neraka dan nerakanya adalah surga. Dia akan tinggal bersama kalian selama 40 subuh (pagi). Ia menjaga sumber air (sumur). (Ia akan pergi ke semua tempat) kecuali empat masjid;  masjidil Haram, Masjid Madinah, Thur dan Masjid Al Aqsha. Jika hal itu menyulitkan kalian atau yang sepertinya, sesungguhnya Allah SWT tidaklah juling."
Hadits ini telah ditakhrif oleh Imam Ahmad (5/434 dan 435), Imam Hambal (954/2-55/2) .
Saya katakan, "Sanadnya shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu Mandah dalam kitab At-Tauhid (83/1) dengan penambahan:
"Ketahuilah bahwasannya Allah Azza wa Jalla tidak juling Allah tidak juling, Allah tidak juling." Ia berkata, "Sanadnya diterima (maqbul) secara mufakat."
Ketiga, dari Jabir ibnu Abdullah, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Dajjal keluar pada saat agama mulai melemah dan ilmu pengetahuan tidak lagi digubris. Ia akan tinggal dan berjalan di bumi selama 40 hari. Sehari bagaikan setahun, setahun bagaikan sebulan, dan sehari bagaikan satu Jum'at. Kemudian seluruh harinya seperti harimu ini. Dia juga memiliki himar yang ditungganginya. Lebar antara kedua telinganya adalah 40 hasta. Dia berkata pada semua orang, `Saya adalah Tuhanmu'. Dia itu juling, sedangkan tuhanmu tidak juling. Tertulis di antara kedua matanya: kafir, yang terbaca oleh segenap mukmin yang mampu menulis dan yang tidak mampu menulis. Dia akan menjaga sumur air dan sumbernya, kecuali Madinah dan Makkah yang telah Allah haramkan keduanya untuknya, dan malaikat berdiri di depan pintu-pintunya. Dia juga membawa gunung yang terbuat dari khubuz. Manusia berada dalam keadaan susah kecuali bagi yang mengikutinya. Dia juga mempunyai dua sungai –saya lebih tahu tentang keduanya dari dia- satu sungai dikatakannya sebagai surga, dan satu sungai dikatakannya sebagai neraka. Barangsiapa yang memasuki apa yang ia namai sungai surga, maka itu adalah neraka. Barangsiapa yang memasuki apa yang ia namai neraka, maka itu adalah surga. Kemudian Allah mengutus bersamanya syetan-syetan yang mampu berbicara kepada manusia. Dia membawa fitnah yang besar. Dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujannya, maka turunlah hujan itu dan disaksikan oleh orang-orang. Dia membunuh satu jiwa kemudian menghidupkannya, hal itu disaksikan oleh orang-orang. Dia tidak akan mampu menguasai makhluk lain selain manusia. Dia berkata, `Wahai manusia, tidak ada yang mampu berbuat seperti ini kecuali Tuhan Azza wa Jalla.' Dia berkata, `Kemudian kaum muslimin lari ke gunung Dukhan di Syam, lalu datang kepada mereka dan mengepungnya. Kepungan ini sangat hebat dan sangat membuat mereka lelah.' Kemudian Isa ibnu Maryam turun lalu menyeru dengan mengatakan, `Wahai manusia, apa yang menghalangi kalian untuk pergi kepada pendusta yang jahat itu?' Mereka menjawab, `Ini adalah lelaki dari golongan jin.' Lalu mereka berangkat. Kemudian mereka bersama Isa ibnu Maryam mendirikan shalat. Lalu dikatakan padanya, 'Majulah ke depan dan shalat bersama kalian. Jika dia shalat subuh, mereka mengikutinya. ' Ia berkata, `Ketika dia melihat si pendusta, maka melelehlah sebagaimana melelehnya garam di air.' Lalu dia mendatanginya dan membunuhnya, hingga pepohonan dan bebatuan menyeru, `Wahai ruhullah, ini ada orang Yahudi. Maka dia tidak meninggalkan para pengikut Yahudi kecuali akan ia bunuh.'"
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (3/367-368). Telah diceritakan kepada kami oleh Muhammad ibnu Sabiq, telah diceritakan oleh Ibrahim ibnu Thahman dari Abi Zubair dari Jabir.
Hadits ini juga telah ditakhrij oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab At-Tauhid (hal 31-32) dan Imam Al Hakim (4/530) dari dua jalur lain dari Ibrahim secara ringkas.
Saya berkata: Ini adalah sanad yang rijalnya terpercaya dan shahih, hanya saja Abu Zubair seorang mudallis. Dia telah menjadikan Hadits itu mu'an `an. Oleh karena itu Imam Al Hakim berkata, "Shahih isnad". Keshahihannya telah disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi.
Keempat, dari Safinah –pelayan Rasulullah SAW- ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bercerita pada kami,
"Ketahuilah bahwa tidak ada nabi yang diutus sebelumku kecuali telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Mata kirinya juling, di mata kanannya terdapat alis yang tebal, dan tertulis di antara kedua matanya kata kafir. Dia datang membawa dua lembah, salah satunya adalah surga dan yang lainnya adalah neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Kemudian ia berjalan mendatangi Syam, lalu Allah membinasakannya pada bukit Afiq."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (5/221-222), Imam Hambal dalam kitab Al Fitan (49/1) dan Ibnu Asakir (1/617).
Saya berpendapat bahwa sanadnya adalah hasan dalam beberapa syawahid. Ibnu Katsir berkata dalam kitab An-Nihayah (1/124); "Isnadnya selamat dari kecacatan (laa ba'sa bihi)."
Kelima, dari Abu Hurairah. Lafazhnya telah berlalu secara takhrij (hal. 61).
13.  Paragraf ini terdapat dalam dua Hadits selain masalah istighatsah:
Pertama, dari An-Nuwas ibnu Sam'an. Haditsnya telah disebutkan.
Kedua, dari Nafir ayah Jubair. Haditsnya telah dijelaskan.
14.  Saya tidak mendapati riwayat yang mendukungnya (syahid) untuk paragraf ini. Kalau memang ada, maka akan jelas menerangkan bahwa neraka Dajjal adalah neraka hakiki, dan bukan buatan dari Dajjal yang dilaknat oleh Allah.
Telah diriwayatkan oleh Imam Ad-Dani dalam kitab Al Fitan (134/2) dari Al Ashbagh ibnu Nababah, dari Ali dalam haditsnya secara mauquf,
"Barangsiapa yang diuji dengan nerakanya, maka hendaklah ia membaca akhir surat Al Kahfi, maka api itu akan menjadi dingin dan menyelamatkan… . dan bahan bakarnya pada hari itu adalah pelaku riba –sepuluh dengan dua belas- (meminjamkan sejumlah sesuatu dengan pengembalian berlipat-lipat –edit.) dan anak-anak zina."
Akan tetapi, Al Ashbag ini seorang yang matruk dan sangat lemah. Oleh karena itu, tidak cocok untuk dijadikan sebagai penguat bagi hadits-hadits yang lain.
15.  Petikan Hadits ini didukung oleh dua Hadits:
Pertama, Hadits Asma' binti Yazid Al Anshariyah yang mana Syahr ibnu Hausyab meriwayatkan darinya dengan mengatakan, "Rasulullah datang padaku bersama sekelompok sahabatnya. Kemudian ia menyebutkan Dajjal, lalu Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculannya, langit menahan sepertiga hujannya pada tahun pertama dan bumi sepertiga tumbuhannya. Pada tahun kedua, langit menahan dua pertiga hujannya dan bumi dua pertiga tumbuhannya. Pada tahun ketiga langit menahan seluruh isinya, demikian pula bumi menahan segala isinya hingga binasa setiap yang memiliki geraham dan kuku (mahluk hidup). Sesungguhnya fitnahnya yang paling besar adalah ia berkata kepada kaum Arab, `Bagaimana pendapat kamu jika saya menghidupkan untamu yang besar dan gemuk, serta berekor panjang lagi memamah biak. Apakah kamu akan mengakui bahwa saya adalah tuhanmu?' Lalu ia menjawabnya, `Ya.' Lalu dia berkata, `Kemudian syetan-syetan menyerupainya (dalam bentuk untannya lalu mengikutinya) .' Dia mengatakan sesuatu kepada seseorang. `Bagaimana pendapatmu jika saya menghidupkan bapak, ibu, saudara dan ibumu? Apakah kau akan mengakui saya sebagai Tuhanmu?' Dia berkata dan kemudian ia menjawab, `Ya.' Dia lalu bertanya, `Kemudian syetan menyerupainya (dalam bentuk mereka dan mengikutnya) .' Kemudian dia berkata, `Kemudian Rasulullah SAW keluar karena suatu keperluan, lalu saya menyiapkan air wudhu untuknya hingga suaranya meninggi. Kemudian Rasulullah SAW memegang tubuhku (dalam suatu riwayat: Punggungku) di pintu.' Lalu dia berkata, `Muhim?' (Ini adalah ungkapan Rasulullah SAW jika dia menanyai tentang sesuatu, ia berkata, "Muhim?" Asma `berkata,) Lalu saya bertanya, Wahai Rasulullah, kamu telah melepaskan hati mereka karena Dajjal.' Maka Nabi SAW bersabda, `Tidak akan berbahaya bagi kalian. Jika dia muncul dan saya masih berada di tengah-tengah kalian, maka saya akan menjadi pelindung bagi kalian. Jika dia muncul setelah saya tiada, maka Allah yang menjadi penggantiku untuk menjaga semua orang beriman.' Dia bercerita lagi, ia bertanya, `Wahai Rasulullah, apakah pada saat itu kami masih beriman seperti sekarang ini?' Beliau menjawab, `Yah, bahkan akan lebih baik lagi. Pada hari itu dian akan meninggalkan buah-buah pada penduduk bumi dan member makanan.' Dia berkata, `Demi Allah, sesungguhnya keluargaku akan memberikan minuman khamar mereka, maka mereka tidak memperolehnya sampai saya merasa khawatir apabila ditimpa fitnah kelaparan.' Apakah yang dapat mencukupi kaum mukminin pada saat itu?' Beliau menjawab, `Mereka dicukupkan apa yang telah didapatkan oleh penghuni langit.' Dia berkata, `Wahai nabiyullah, sesungguhnya kami diajarkan bahwa malaikat itu tidak membutuhkan makanan dan minuman.' Beliau menjawab, `Akan tetapi mereka senantiasa bertasbih, dan itulah yang merupakan makanan dan minuman kaum mukminin pada saat itu. Mereka senantiasa bertasbih. Barangsiapa hadir pada majelis ini dan mendengar ucapanku ini, maka hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak sempat hadir dan mengajarkannya bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak juling, sedangkan yang juling itu adalah Dajjal. Dia buta sebelah matanya dan di antara kedua matanya tertulis: Kafir, lalu setiap mukmin yang mampu menulis dan tidak mampu menulis dapat membacanya'."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Abdurrazaq dalam kitab Al Mushannaf (11/391/20821) , Ath-Thayalisi (2/217/2775) , Imam Ahmad (6/453-455), Hambal ibnu Ishaq Asy-Syaibany dalam kitab Al Fitan (45/1-2 dan 46/1), ibnu Asakir dalam kitab At-Tarikh (1/616-617), Abdullah dalam kitab As-Sunnah (141). Demikian pula telah ditakhrij oleh Amru Ad-Dani dalam kitab Al Fitan (126/1) bagian terakhir dari jalur-jalur yang masyhur olehnya.
Ibnu Katsir berkata (1/135), "Sanad Hadits ini tidak bermasalah (laa ba'sa bihi)."
Dalam riwayat Imam Ahmad (6/454), Hambal (54/1-2), demikian pula Abdurrazaq (20822) dari jalur Ibnu Khaitsam dari yang masyhur olehnya secara marfu' dengan lafazh:
"Dajjal itu akan tinggal di bumi selama 40 tahun. Setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan seminggu, seminggu bagaikan sehari dan sehari itu bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma dalam api."
Al Haitsami (7/347), "Diriwayatkan oleh Thabrani, dan di dalamnya terdapat Syahru ibnu Hausyah. Hadits ini tidak bertentangan dengan Hadits-hadits yang shahih yang berbunyi, `Dia tinggal di bumi selama 40 hari. Dalam riwayat ini disebutkan empat puluh tahun, dan para perawi lainnya adalah terpercaya." (yang terkuat adalah 40 hari-pen)
Kedua, Hadits yang diriwayatkan Jabir yang terdahulu (hal. 71-73) terdapat kalimat,
"Allah SWT akan membangkitkannya bersama dengan syetan-syetan yang bisa berbicara dengan manusia."
16.  Di dalamnya terdapat beberapa Hadits:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri. Ia berkata, "Rasulullah SAW pernah bercerita panjang lebar tentang Dajjal, di antaranya beliau bersabda,
"Dajjal datang dan dia adalah seorang yang diharamkan untuk bisa memasuki celah-celah kota Madinah. Maka keluar seorang laki-laki (yang berperawakan anak muda) pada saat itu (dari kalangan kaum beriman), dia adalah orang yang terbaik dari manusia atau salah seorang yang terbaik dari mereka. Lalu dia berkata, `Aku bersaksi bahwa sesungguhnya engkau adalah Dajjal yang telah Rasulullah SAW ceritakan kepada kami.' Lalu Dajjal bertanya, `Apa pendapat kalian jika saya membunuh orang ini kemudian saya hidupkan kembali, apakah kalian masih merasa ragu dalam masalah ini?' Kemudian mereka menjawab, `Tidak'. Lalu dia membunuhnya kemudian menghidupkannya kembali. Lalu dia berkata ketika dihidupkan kembali, `Demi Allah, saya belum pernah melihatmu dalam bentukmu seperti sekarang ini.' Lalu dia bercerita lagi, `Kemudian dia ingin membunuhnya untuk kedua kalinya, akan tetapi dia tidak mampu lagi'."
Hadits ini telah diriwayatkan oleh Abdurrazaq (20824), "Muammar memberitahukan kami dari Az-Zuhri, ia berkata, `Abdullah bin Abdullah bin Atabah memberitahuku, sesungguhnya Abu Said Al Khudri mengatakan sesuatu. Lalu dia menyebutkannya dengan menambahkan lafazh (Muammar berkata, "Telah sampai kepadaku sebuah berita yang menyatakan bahwa sesungguhnya dia menaruh pada lehernya pelindung yang terbuat dari tembaga, lalu dia menyampaikan kepadaku bahwa sesungguhnya dia adalah nabi Khaidir yang telah dibunuh oleh Dajjal lalu dihidupkan kembali".)."
Hadits ini bersumber dari jalur Abdurrazaq ibnu Hibban (6763).
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (3/36) juga dari Abdurrazak tanpa perkataan "Dari Muammar". Demikian pula telah ditakhrij oleh Imam Bukhari (13/86-88). Imam Muslim (8/199) dan Ibnu Mandah (95/1) dari jalur-jalur lainnya dari Az-Zuhri. Imam Muslim menambahkan, "Abu Ishaq berkata, `Sesungguhnya orang ini adalah nabi Khaidir `alaihissalam.'"(pernyataan ini keliru, sebagaimana telah dikomentari di bawah ini)
Saya katakan, "Abu Ishaq ini adalah Ibrahim ibnu Muhammad ibnu Sufyan Az-Zahid, seorang perawi dalam kitab `Shahih Muslim', sebagaimana yang dikuatkan oleh Imam Al Hafizh (13/88-89) dengan mengikuti Imam Iyad dan Imam Nawawi serta selainnya."
Saya katakan, "Hal itu lebih didahulukan dari apa yang telah disampaikan oleh Muammar terdahulu, yang tidak ada hujjah padanya, karena sesungguhnya yang disampikan itu tidak diketahui siapa yang mengatakannya. Seandainya diketahui orangnya, maka dia termasuk Hadits terputus (maqthu'). Nabi Khaidir AS telah wafat sebelum Nabi SAW dan tidak pernah bertemu dengannya, sebagaimana yang dikuatkan oleh kedua muhaqqiq. Oleh karena itu Ibnu Arabi menyebutkan,
"Saya pernah mendengar orang berkata, `Sesungguhnya yang dibunuh Dajjal itu adalah nabi Khadir `alaihissalam, dan pernyataan ini adalah pernyataan yang tidak ada alasannya'."
Kedua, Hadits yang diriwayatkan oleh seseorang dari sahabat Nabi SAW. Sudah disebutkan sebelumnya, yaitu:
"Kemudian dia mempengaruhi dirinya, lalu dia membunuhnya kemudian menghidupkannya kembali. Lalu dia tidak bisa menguasainya kembali".
Ketiga, Hadits yang diriwayatkan dari An-Nuwas ibnu Sam'an dan sudah disebutkan sebelumnya, yaitu;
"Kemudian dia memanggil seorang laki-laki yang berperawakan anak muda, lalu dia memukulnya dengan pedang dan memotongnya menjadi dua potong. Kemudian dia memanggilnya, lalu dia menghadap dengan wajah yang berseri-seri disertai tawa."
Keempat, Hadits yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Maqnam, dan haditsnya telah disebutkan sebelumnya, dan lengkapnya:
"Kemudian dia memanggil seorang laki-laki –apa yang mereka lihat- lalu dia memerintahkannya dan membunuhnya, kemudian dia memotong anggota badannya. Setiap bagian tubuhnya dipotong. Lalu dia memisahkan di antaranya sampai orang-orang melihatnya, kemudian dia mengumpulkannya. Lalu dia memukul dengan tongkatnya, maka tiba-tiba dia berdiri. Lalu dia (Dajjal) berkata, `Saya adalah Allah (Tuhan) yang mampu menghidupkan dan mematikan seseorang.' Padahal semuanya itu adalah sihir yang menipu mata manusia, dan dia tidak berbuat apa-apa dari semua itu."
Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini lemah, dan lafazhnya adalah munkar, wallahu a'lam.
Kelima, Hadits yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amru, akan disebutkan pada paragraf selanjutnya.
17.  Terdapat dua Hadits, yaitu:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Ketika Dajjal muncul, seorang lelaki dari orang-orang yang beriman mencarinya, maka ia bertemu dengan sekelompok-kelompok Dajjal – lalu mereka bertanya kepadanya, `Apa yang kamu cari?' Dia menjawab, `Saya mencari orang yang keluar.' Dia melanjutkan ceritanya, Lalu mereka bertanya kepadanya, `Apakah kamu tidak mempercayai Tuhan kami?' Dia menjawab, `Tuhan kami tidaklah samar.' Maka mereka berkata, `Bunuhlah dia.' Maka sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, `Bukankah Tuhan kalian telah melarang membunuh seseorang tanpa izinnya?' Dia melanjutkan ceritanya, lalu mereka membawanya ke hadapan Dajjal. Ketika orang beriman itu melihatnya, dia berkata, `Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang telah disebutkan oleh Rasulullah SAW.' Maka Dajjal segera menyuruh merebahkan tubuh orang beriman tersebut, dan memerintahkan untuk mengupas kulit dan memukuli punggung dan perutnya. Lalu Dajjal bertanya, `Apakah engkau masih tidak mempercayai kami?' Dia menjawab, `Engkau adalah Dajjal si pendusta.' Kemudian diperintahkan supaya (mukmin tersebut) digergaji dari atas kepalanya hingga kakinya menjadi dua bagian, lalu Dajjal tersebut berjalan di tengah dua bagian badan yang telah terbelah dua. Kemudian Dajjal memerintahkan kepadanya, `Bangunlah!' Maka bangunlah dan tegaklah dia. Kemudian Dajjal bertanya lagi, `Apakah kamu masih belum percaya kepadaku?' Dia menjawab, `Tidak berkurang pengetahuanku tentang kamu, bahkan bertambah yakin.' Kemudian orang beriman tersebut berkata, "Wahai sekalian orang, dia (Dajjal) tidak dapat berbuat demikian lagi kepada seorangpun. Maka, dia berusaha untuk membunuh kembali orang beriman tersebut. Tetapi Allah telah meletakkan di antara lehernya dan bagian belakang orang itu sebuah tembaga, hingga tidak mampu disembelih. Kemudian dipeganglah tangan dan kaki orang tersebut lalu dilemparkannya. Mereka menyangka ia dilemparkan ke dalam neraka, padahal ia dilemparkan ke surga. Kemudian Nabi SAW melanjutkan ceritanya, `Itulah manusia yang paling besar kesaksiannya (mati syahid) di sisi Tuhan Rabbul `Alamin'."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/200) dan Ibnu Mandah (95/1) dari jalur Qais ibnu Wahab, dari Abu Al Wadak.
Telah ditakhrij juga oleh Imam Al Hakim dan selain sebelumnya dari jalur Athiyyah.
Hadits yang lainnya adalah Hadits yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amru dari Rasulullah SAW, beliau bersabda dan bercerita tentang Dajjal:
"Dajjal itu bukan seperti yang dibayangkan oleh kalian. Sesungguhnya Allah tidaklah juling. Dia (Dajjal) keluar dan tinggal di bumi selama 40 hari, dia mendatangi setiap tempat kecuali Ka'bah, Baitul Maqdis, Madinah. Satu bulan saat itu bagaikan seminggu, seminggu bagaikan sehari. Padanya terdapat gambaran surga dan neraka, maka yang merupakan nerakanya adalah surga dan apa yang merupakan surganya adalah neraka. Dia mempunyai gunung dari roti dan sungai dari air.' Dia (Dajjal) memanggil seseorang, maka Allah SWT tidak memberi kemampuan untuk menguasai orang tersebut. Lalu dia bertanya, `Apa yang kamu katakan tentang saya?' Lalu dia menjawab, `Kamu adalah musuh Allah, kamu adalah Dajjal pembohong, maka dia mengambil gergaji, lalu dia meletakkan di hadapan kepalanya, kemudian dia menghidupkannya kembali, lalu dia bertanya kembali, `Bagaimana pendapatmu sekarang?' Dia menjawab, `Demi Allah, belum pernah saya melihat bentukmu seperti yang saya lihat sekarang ini. Kamu adalah musuh Allah, Dajjal yang pernah Rasulullah SAW beritahukan kepada kami.' Dia bercerita lagi bahwa dia (Dajjal) mengayunkan pedangnya kepadanya, tetapi dia tidak mampu lagi, maka dia berkata, `Jauhkan dia dariku'."
Al Haitsami mengatakan bahwa (7/350) Thabrani meriwayatkannya, dan di dalamnya terdapat beberapa nama yang saya tidak kenal. Oleh karena itu Adz-Dzahabi mengangggap gharib (asing), sebagaimana yang dinukilkan oleh Al Hafizh Ibnu Katsir dalam An-Nihayah (1/134).
(Perhatian: Dalam kedua Hadits ini disebutkan bahwa seorang laki-laki yang beriman digergaji oleh Dajjal, sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh An-Nuwas yang terdahulu disebutkan bahwa dia memukulnya dengan pedang, lalu memotongnya menjadi dua bagian).
Al Hafizh mengatakan bahwa (13/87) Ibnu Arabi berkata, "Lalu dia berusaha menggabungkannya dengan mengatakan bahwa sesungguhnya kedua orang laki-laki yang terbunuh, setiap dari mereka terbunuh dengan pembunuhan yang tidak sama caranya antara yang satu dengan yang lainnya."
Al Hafizh berkata, "Demikianlah yang dikatakan, dan pada dasarnya tidak bertentangan. Riwayat menggergaji ditafsirkan oleh riwayat lain dengan `Memukul dengan pedang', maka yang dimaksud adalah pedang jika seandainya pedang tersebut ada padanya. Seandainya tidak ada padanya, maka berarti yang dimaksud adalah ia memukul dengan gergaji. Dia ingin menunjukkan siksaan yang sangat pedih dengan pembunuhan yang disebutkannya. Perkataan `Lalu dia memukul dengan pedang' ditafsirkan dengan perkataan `Sesungguhnya dia menggergaji.' Perkataan "lalu dia memotong kedua orang itu menjadi dua potongan" mengisyaratkan kepada yang lainnya untuk mengerjakan apa yang diperintahkannya ketika ia telah selesai menggergaji orang yang pertama."
18.  Terdapat dua Hadits yang menceritakan tentang hal itu:
Pertama: Hadits An-Nuwas ibnu Sam'an yang sudah disebutkan sebelumnya (hal. 56-58).
Hadits lainnya, yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh Asma binti Yazid Al Anshary yang sudah disebutkan juga sebelumnya.
19.  Ada dua Hadits yang menceritakannya, yang diisyaratkan oleh kedua hadits sebelumnya.
20.  Ada dua Hadits yang menceritakannya, yang diisyaratkan oleh kedua Hadits sebelumnya.
21.  Pada paragraf ini terdapat Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok dari sahabat:
Pertama, Anas ibnu Malik dan akan disebutkan Haditsnya pada takhrij paragraf (24).
Kedua, Fatimah binti Qais dalam kisah Jassasah (mata-mata) dan Dajjal15 dari riwayat Tamimi Ad-Dari, dan di dalamnya disebutkan bahwa Dajjal berkata,
"Sesungguhnya saya akan memberitahukan kalian tentang saya. Sesungguhnya saya adalah Dajjal, dan sesungguhnya Dia (Allah) hampir tidak mengizinkanku untuk keluar. Lalu saya keluar dan saya mengitari bumi ini. Tidak satu desa pun yang tidak saya masuki dalam 40 malam selain kota Makkah dan Thayyibah, maka keduanya diharamkan atasku (untuk memasukinya) . Setiap saya ingin memasuki salah satu dari keduanya, malaikat menghadangku dengan pedang yang terhunus di tanganna untuk mengusirku dari tempat tersebut. Setiap pintu masuknya terdapat malaikat-malaikat yang bertugas untuk menjaganya. Lalu dia (Fatimah binti Qais) melanjutkan ceritanya. Nabi SAW bersabda dan dia menunjuk dalam perkataannya di atas mimbar, `Ini adalah Thayyibah (tempat yang baik dan suci), ini adalah Thayyibah, dan ini adalah Thayyibah (yang dimaksudkan adalah kota Madinah). Apakah kalian mau saya ceritakan kepada kalian tentang hal itu?' Mereka menjawab, `Mau.'
Dikatakan, "Sesungguhnya Hadits yang diriwayatkan dari Tamimy membuat aku terkagum, karena haditsnya sesuai dengan yang saya ceritakan, yaitu dari kota Madinah dan Makkah."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/205), Imam Ahmad (6/413-414), demikan pula Ath-Thayalisi (2/218-219) secara singkat, Abu Daud (2/214-215), Hambal (44/2-45/1) dan Ibnu Mandah (98/1-2) dari jalur –Amir Asy Sya'bi.
Demikian pula ditakhrij oleh Imam Tirmidzi (2254), Ibnu Majjah (2/506-508), dan Al Ajiri (hal 376-379) secara singkat, akan tetapi mereka tidak menyebutkan kota Makkah. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad (6/373-374) dan Ibnu Mandah (2/97).
Ketiga, Siti Aisyah RA. Sya'bi menyebutkan dalam riwayat Ahmad yang terakhir tadi. Saya bertemu dengan Muharrir ibnu Abu Hurairah, maka saya menyebutkan Hadits Fatimah binti Qais kepadanya, lalu ia berkata, "Saya bersaksi atas bapakku, bahwa sesungguhnya dia menceritakan kepadaku sebagaimana Fatimah binti Qais menceritakan kepadamu, akan tetapi tanpa lafazh (Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya dia berasal dari barat."). Dia mengatakan bahwa ia menemui Qasim ibnu Muhammad, lalu ia menyebutkan kepadanya Hadits Fatimah, maka dia berkata, `Saya bersaksi bahwa Siti Aisyah menceritakan kepadaku sebagaimana yang diceritakan Fatimah kepadamu', tanpa disebutkan lafazh (Dua tanah haram yang diharamkan kepadanya, yaitu kota Makkah dan Madinah)".
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (6/373-374 dan 417-418) dari jalur Majalid yang bersumber dari Amir.
Majalid adalah Ibnu Said –dia tidak termasuk perawi yang kuat- dan dia tidak menyebut kota Makkah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Fatimah. Oleh karena itu dia membedakan antara Haditsnya dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah. Keduanya pada hakikatnya sepakat dengan menyebutkan kota Makkah dalam Hadits Fatimah oleh Imam Muslim dan yang selainnya, sebagaimana yang terdahulu dari beberapa jalur yang diriwayatkan dari Amir.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad (6/214) dari jalur Daud –yaitu Ibnu Hindi – dari Amir, dari Aisyah secara marfu' dengan ringkas, hanya dengan lafazh:
"Dajjal tidak akan masuk kota Makkah dan Madinah."
Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini shahih menurut syarat yang ditetapkan oleh Imam Muslim. Ibnu Mandah juga meriwayatkan Hadits yang serupa.
Keempat, Hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Setiap pintu masuk Madinah dan Makkah terdapat malaikat, dan tidak akan bisa masuk Ath-Tha'un (penyakit menular) dan Dajjal."
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari (4/76), Muslim (4/120), Ahmad (2/237 dan 331) dan Ad-Dani (128/2) dari beberapa jalur sanad darinya.
Dalam jalur yang lain oleh Imam Ahmad (2/483), yaitu dengan lafazh "Madinah dan Makkah dijaga oleh para malaikat, setiap dari pintu masuknya…"
Dalam riwayat Imam Muslim lainnya, Abu Ya'la mengatakan,
"Dajjal akan masuk dari arah timur, dia mendatangi Madinah sampai berhenti di belakang bukit Uhud. Kemudian malaikat memalingkannya ke arah Syam, dan di sanalah dia hancur (terbunuh)."
Kelima, Abu Bukrah Ats-Tsaqafi berkata, "Kebanyakan manusia berada di daerah Musaimah sebelum Rasulullah SAW bersabda, lalu beliau berdiri untuk berkhutbah dan bersabda,
"Amma ba'du, adapun dalam masalah orang ini, -yang kebanyakan kalian berada di dalamnya-, sesungguhnya dia adalah pendusta dari 30 pendusta yang keluar di antara tanda-tanda kiamat. Sesungguhnya dia (Dajjal si juling) memasuki setiap daerah kecuali Madinah, setiap pintu masuk dijaga dua malaikat yang menghancur-kan Dajjal."
Diriwayatkan oleh Abdurrazaq (20823), Ahmad (5/41 dan 47) dan selainnya dari Muammar, dari Zuhri, dari Thalhah bin Abdullah bin Auf.
Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini secara zhahirnya adalah shahih, karena perawi-perawainya terpercaya menurut Imam Bukhari. Akan tetapi Muammar bertentangan dengan dua orang tsiqah, dan keduanya itu adalah Uqail –yaitu Ibnu Khalid Al Ayali- dan anak saudara laki-laki Thalhah. Sesungguhnya Iyad bin Masafi' mengkhabarkannya dari Abu Bukrah. Ditakhrij oleh Imam Ahmad (5/46).
Saya berpendapat bahwa Hadits ini yang paling shahih,16 dan Iyadh ini adalah majhul. Lalu dia berkata, dan Ibrahim ibnu Sa'ad dari bapaknya, dari kakeknya, dari Abu Bukhrah radiyallahu anhu dari Nabi SAW bersabda,
"Madinah tidak akan bisa dimasuki oleh Dajjal, karena kota Madinah pada saat itu mempunyai tujuh pintu, dan setiap dari pintunya terdapat dua malaikat."
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Bukhari (4/76) dan Ahmad (5/43 dan 47). Hakim memasukkannya dalam kitab Mustadrak (4/542). Dia mempunyai saksi dari Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menurut Imam Bukhari juga, yaitu pada nomor (5731) dari jalur Imam Malik. Hadits ini juga terdapat dalam Al Muwaththa (3/88).
Keenam, Hadits yang diriwayatkan oleh seorang laki-laki dari sahabat Nabi SAW. Sebelumnya sudah disebutkan Haditsnya.
Ketujuh, Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir ibnu Abdullah. Sebelumnya sudah disebutkan haditsnya juga, dan selanjutnya akan disebutkan dengan jalur yang lain.
Kedelapan, Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri, dan sebelumnya sudah disebutkan.
Kesembilan, Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Amru, dan sebelumnya juga sudah disebutkan.
Kesepuluh, Hadits yang diriwayatkan oleh Anas, seperti Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menurut Syaihaini (Bukhari Muslim).
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Bukhari (7134), Tirmidzi (2243), Ibnu Hibban (6766) dan Ahmad (3/202, 206, dan 177).
22.  Terdapat beberapa Hadits, antara lain:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais, dan saya sudah sebutkan lafazhnya (hal 82-83).
Kedua, Hadits yang diriwayatkan dari Jabir. Ia berkata, "Nabi SAW pernah berdiri di atas mimbar pada suatu hari, lalu bersabda,
`Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku belum pernah memberitahukan suatu berita yang diwahyukan kepadaku dari langit (lalu beliau menyebut Hadits tentang Jassasah secara ringkas, dan di antaranya beliau mengucapkan, "Dia adalah Dajjal yang memasuki semua tempat di bumi ini selama empat puluh hari, kecuali tiba pada tempat yang baik."
Rasulullah SAW bersabda,
"Dan kota Madinah, tidak ada satupun pintu dari pintu-pintu masuknya kecuali terdapat malaikat yang bersenjata pedang yang akan mengusirnya. Kota Makkah juga demikian."
Hadits ini ditakhrij oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya (hal. 112/2 dan 113/2) dari dua jalur dari Muhammad bin Fudhail, dan diriwayatkan oleh Walid ibnu Jam'iyah dari Abi Salmah ibnu Abdurrahman.
Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini Hasan, yaitu menurut syarat yang ditetapkan oleh Imam Muslim dan Imam Haitsam (7/346) "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dengan dua sanad, perawi salah satunya perawi (shahih)."
Ketiga, Hadits yang diriwayatkan oleh Mihyan ibnu Al Adra', ia berkata,
"Rasulullah memutuskan untuk suatu keperluan, kemudian beliau menolakku pada sebagian jalan-jalan di Madinah." Beliau mengucapkan suatu perkataan kepadanya, `Celakalah ibumu –atau celakalah ibunya- kampong yang penduduknya menyebutkannya `Sangat baik keadaannya'. Dia member makanan yang terbaik dari burung dan binatang bertaring, memakan buahnya, dan Dajjal tidak memasukinya, insya Allah. Setiap dia berniat untuk memasukinya, dia mendapatkan –setiap dari jalan masuk- malaikat dengan bersenjata pedang yang terhunus yang akan mengusirnya."
Hadits ini ditakhrij oleh Al Hakim (4/427) dan ia berpendapat bahwa sanad Hadits ini shahih, Dzahabi menyepakatinya.
Saya berpendapat bahwa dalam Hadits ini terdapat perawi yang terputus, hal ini akan kami jelaskan pada penjelasan berikutnya.
23.  Terdapat beberapa Hadits:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Dajjal akan turun dalam tempat yang berair ini dengan melewati jalan berbukit. Yang keluar kebanyakan adalah kaum wanita, sampai seorang laki-laki kembali kepada orang yang menyusuinya dan kepada ibunya, anak perempuannya, saudari dan bibinya, lalu diikatnya, karena khawatir dia (Dajjal) akan muncul. Kemudian Allah SWT member i  kekuatan kepada kaum muslimin, lalu mereka membunuhnya dan menghancurkan kelompoknya, sampai-sampai orang Yahudi pergi bersembunyi di bawah pohon atau batu. Maka pohon atau batu itu akan memberitahu kaum beriman, `Ini ada orang Yahudi yang bersembunyi di bawahku, bunuhlah dia!'"
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/67) dan Al Hambal dalam kitab Al Fitan (51/2-52/1).
Saya berpendapat bahwa Hadits ini hasan, seandainya Muhammad ibnu Ishaq tidak mu'an'an.
Kedua, Hadits ini diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri secara marfu',
"Dajjal akan datang –yaitu dia diharamkan untuk memasuki pintu masuk Madinah- dan turun pada suatu tempat di Madinah, lalu seseorang datang padanya pada hari itu…"
Hadits ini ditakhrij oleh Syaikhaini dan selain keduanya, dan sudah disebutkan dengan lafazh dari Abdurrazaq.
Ketiga, Hadits ini telah diriwayatkan oleh Mahjan ibnu Al Adra'. Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah berkhutbah di depan umat manusia,
"Pada hari pembalasan, apakah hari pembalasan itu? Pada hari pembalasan, apakah hari pembalasan itu? Pada hari pembalasan, apakah hari pembalasan itu? (beliau mengucapkan tiga kali)." Lalu seseorang bertanya, "Apakah hari pembalasan itu? Beliau melanjutkan, "Hari di mana Dajjal akan datang, lalu dia naik gunung Uhud dan memandang ke Madinah." Ia berkata kepada teman-temannya, "Apakah kalian melihat Al Qashru Al Abyadh (istana putih)? Ini adalah masjid Ahmad (Nabi Muhammad), kemudian datang ke kota Madinah, maka yang didapati adalah setiap jalan masuk terdapat malaikat bersenjata pedang yang tajam. Lalu ia mendatangi daerah tanah yang berair di bukit dan membinasakan penduduknya. Kemudian kota Madinah bergoncang dengan tiga kali goncangan, maka tidak ada yang tersisa orang-orang munafik laki-laki maupun perempuan, dan tidak ada orang yang fasik baik laki-laki maupun perempuan yang keluar darinya (kota tersebut). Itulah yang dinamakan hari pembalasan."
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad (4/338), Al Hambal (46/2-47/1) dan Al Hakim (4/427 dan 543). Ia berkata, "Hadits ini shahih menurut syarat Imam Muslim." Adz-Dzahabi menyepakatinya.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh keduanya bahwa jika Hadits itu selamat dari terputusnya perawi antara Abdullah ibnu Syaqiq  dan Mihjan, maka akan dimasukkan antara keduanya Raja ibnu Abi Raja Al Bahili dalam riwayat Imam Ahmad dan Al Hambal (46/1). Sanad Hadits ini lebih shahih dari sanad pada riwayat yang pertama.
Keempat, Hadits yang diriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW mendaki bukit dari bukit-bukit yang bercela-cela, lalu beliau bersabda,
"Tanah Madinah telah diberi kenikmatan (keutamaan). Jika Dajjal akan keluar, maka setiap dari pintu masuk kota Madinah akan ada malaikat yang akan melarangnya untuk masuk. Apabila keadaan demikian, kota Madinah akan bergoncang selama tiga kali goncangan sampai tidak akan tersisa orang munafik laki-laki dan perempuan. Mereka akan keluar dari kota tersebut, dan kebanyakan yang keluar itu adalah kaum perempuan. Hari itu adalah hari pembalasan, dan itulah hari di mana kota Madinah terbebas dari keburukan sebagaimana ubupan (alat peniup api) tukang besi membersihkan kotoran besi. Bersama Dajjal pada saat itu tujuh ribu orang Yahudi, setiap laki-laki dari mereka memegang tombak dan pedang tajam, lalu mereka memukul ke lehernya dengan pukulan seperti pukulan masyarakat yang sedang berkumpul."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada fitnah –dan tidak akan ada sampai tiba hari kiamat- terbesar dari fitnah atau cobaan Dajjal. Tidak ada nabi kecuali dia mengingatkan umatnya, dan aku pasti memberitahukan kalian tentang sesuatu yang diberitakan oleh nabi sebelumku kepada umatnya." Kemudian beliau meletakkan tangan pada matanya dan bersabda, "Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak buta sebelah (juling)."
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Ahmad (3/292), dan anakya dalam "As-Sunnah" (138).
Saya berpendapat bahwa para perawinya tsiqah yaitu Syahikhain (Bukhari dan Muslim), kecuali Zuhair (ia tidak tsiqat) –yaitu Ibnu Muhammad Al Khurasani- dan di dalamnya terdapat dhaif, dan Ibnu Katsir berkata (1/127): "Sanad hadits ini baik, dan Imam Hakim mengshahihkannya" .
Hadits ini mempunyai jalur lain yang lebih singkat dalam Al Ihsan (6616).
Kelima, hadits yang diriwayatkan dari Anas ibnu Malik, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Dajjal akan mendatangi semua tempat di dunia, kecuali kota Makkah dan Madinah. Lalu dia mendatangi Madinah, dan yang didapatinya adalah bahwa setiap pintu masuknya terdapat barisan malakat. Maka ia mendatangi daerah tanah berair lerang bukit, lalu dia membinasakan penduduknya hingga kota Madinah bergoncang selama tiga kali goncangan, maka keluarlah semua orang munafik laki-laki dan perempuan."
Hadits ini telah ditakhrij Imam Bukhari (1/466-awruba), Muslim (8/206-207), Ahmad (3/191 dan 206, 238 dan 292), Al Hambal (47/1-48/2) dan Ad-Dany dalam kitab "Al Fitan" (127/2-128/1) .
24.  Terdapat tiga hadits:
Pertama, hadits yang diriwayatkan dari Anas.
Kedua, hadits yang diriwayatkan dari Jabir.
Ketiga, hadits yang diriwayatkan dari Mahjan.
Ketiga hadits tersebut telah disebutkan sebelumnya.
Keempat, hadits yang diriwayatkan dari seorang laki-laki Anshar, dari sebagian sahabat Nabi SAW. Ia mengatakan bahwa Rasulullah pernah menyebutkan tentang Dajjal, lalu beliau bersabda,
"Dajjal akan datang ke daerah tanah yang berair di Madinah, dan dia (Dajjal) diharaman baginya untuk memasuki pintu masuknya (madinah), maka kota madinah bergoncang beserta penduduknya satu atau dua kali goncangan –yaitu gempa- maka keluarlah darinya setiap orang munafik laki-laki dan perempuan. Kemudian Dajjal menguasai sebelah daerah Syam, sampai dia mendatangi sebagian gunung di Syam, lalu dia mengelilinginya. Kaum muslimin yang tersisa pada masa itu mencari perlindungan di puncak gunung dari gunung-gunung yang ada di Syam, lalu Dajjal yang turun dengan wujud aslinya mengepungnya, sampai ketika bencana yang menimpa mereka berkepanjangan. Seorang laki-laki dari kaum muslimin berkata, `Wahai sekalian kaum muslimin, sampai kapan kalian begini sedangkan musuh Allah menduduki daerah kalian.' Maka mereka bersumpah untuk mati, suatu baiat yang diketahui oleh Allah SWT bahwa sesungguhnya dia benar berasal dari diri mereka semua. Kemudian kezhaliman yang seseorang tidak bisa melihat telah mengelilingi kehidupan mereka." Beliau melanjutkan ceritanya, "Maka turunlah Ibnu Maryam (Nabi Isa AS). Lalu dia membuka penglihatan mereka, dan di antara mereka terdapat seorang laki-laki yang ditampakkan untuk umatnya, maka mereka bertanya, `Siapa kamu, wahai Abdullah?' lalu dia menjawab, `Saya adalah hamba Allah, Rasul, ruh dan kalimatnya, Isa bin Maryam, pilihlah kalian di antara ketiga pilihan ini: yaitu Allah SWT menurunkan siksaan dari langit kepada Dajjal dan tentaranya, atau menenggelam- kannya ke dalam bumi, atau Allah memberikan kepada kalian senjata-senjata kalian dan mencegah senjata-senjata mereka pada kalian. Maka mereka berkata, `Inilah wahai Rasulullah! Sembuhkanlah dada dan diri kami.' Maka pada saat itu terlihat orang Yahudi yang sangat kuat makan dan minum, tidak memperkecil tangannya oleh pedangnya dari halilintar. Mereka berdiri dan menguasai mereka, dan Dajjal meleleh ketika melihat Ibnu maryam sebagaimana timah meleleh sampai Isa mendatangi dan mendapatkannya, lalu membunuhnya".
Hadits ini telah ditakhrij oleh Abdurrazak (20834), dari Amru ibnu Abi Sufyan Ats-Tsaqafi.
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini tsiqah oleh syaikhain (Bukhari Muslim), selain laki-laki Anshar tersebut (Amru), karena dia tidak mempunyai nama. Laki-laki tersebut mungkin seorang sahabat, karena Tsaqafy ini adalah seorang tabi'in yang meriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ari dan selainnya. Jika demikian maka sanad hadits ini shahih, karena ketidaktahuan atau ketidakjelasan seorang sahabat tidak membahayakan, menurut ulama ahlu Sunnah.
25.  Terdapat dua hadits;
Pertama, Hadits yang telah diriwayatkan Jabir, yang sudah disebutkan sebelumnya (hal 89-90), di dalamnya terdapat lafazh,
"Itulah hari pembalasan, yaitu hari di mana kota Madinah terbebas dari kejahatan sebagaimana bebasnya ubupan (alat peniup api) tukang besi yang membersihkan kotoran besi."
Hadits lainnya, hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Ketahuilah bahwa sesungguhnya kota Madinah bagaikan ubupan (alat peniup api) tukang besi yang membersihkan kotoran, dan tidak akan terjadi kiamat sampai Madinah lepas dari kejahatan sebagaimana ubupan tukang besi yang membersihkan kotoran."
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Muslim (4/120)
26.  Terdapat dua hadits:
Pertama, hadits yang telah diriwayatkan oleh Mihjan ibnu Al Adra, dan sebelumnya sudah disebutkan (hal 89). Hadits yang lainnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Jabir ibnu Abdullah, dan sebelumnya juga sudah disebutkan (hal 89-90).
27.  Terdapat dua hadits juga:
Pertama, hadits yang telah diriwayatkan dari Ummi Syarik, ia mengatakan bahwasannya ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Manusia akan lari ke gunung untuk menghindari Dajjal." Ummu Syarik berkata, "Wahai Rasulullah SAW! Di mana orang Arab berada pada saat itu? Beliau menjawab, "Mereka pada saat itu berjumlah sedikit." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Muslim (8/207), Tirmidzi, (3926) dan Ahmad (6/462).
Hadits lainnya, hadits yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah, "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah menyebutkan kesungguhan yang terdapat pada Dajjal, "lalu saya bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah orang Arab pada saat itu?" Beliau menjawab,
"Wahai Aisyah, orang arab pada saat itu sedikit." Lalu saya bertanya lagi, "Apa yang mencukupkan orang-orang beriman dari makanan pada saat itu?" Beliau menjawab, "Yang mencukupkan bagi mereka adalah seperti apa yang mencukupkan para malaikat yaitu tasbih, takbir, tahmid, dan tahlil." Saya bertanya, "Harta apa yang paling baik pada saat itu?" Beliau menjawab, "Anak kecil yang memberi air minum keluarganya, dan tidak ada makanan yang baik pada saat itu."
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (6/125), Imam Hambal (47/2) dan Abu Ya'la (3/1133), dari Humad ibnu Salmah, dari Ali ibnu Zaid, dari Hasan.
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini lemah, Hasan –yaitu (Hasan) Al Bashri- mudalas. Ali bin Zaid-yaitu Ibnu Jad'ana-seorang yagn dhaif.
Imam Al Haitsami melupakannya lalu berkata (7/335): "Imam Ahmad dan Abu Ya'la meriwayatkannya, para perawinya adalah perawi (shahih)."
28.  Saya tidak mendapatkan saksi dalam hadits tersebut.
29.  Hal itu diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan dari Ali RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Yang mendapat petunjuk dari kelompok kita adalah ahlu bait, yang mana Allah SWT memelihara mereka pada malam itu."
Hadits ini tsabit, ditakhrij dalam kitab "Ash-Shahihah" (2371).
30.  Syawahid dalam petikan Hadits:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan dari Utsman ibnu Abi Ash, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Kaum muslimin pada saat itu mempunyai tiga tempat tinggal (kota), yaitu kota yang berada di antara dua pertemuan dua laut, kota di Hayrah, dan kota di Syam. Maka manusia merasakan ketakutan tiga ancaman, lalu Dajjal keluar dari tempat di mana berada kaum manusia. Dia mulai menerangi dari arah barat, maka daerah yang pertama yang dilalui adalah daerah yang berada di antara dua pertemuan dua laut. Penduduk di daerah tersebut terbagi kepada tiga kelompok: Kelompok yang disebut Nusammah, kelompok yang sampai di negeri-negeri arab, dan kelompok yang melarikan diri ke daerah yang selanjutnya, dan saat itu Dajjal bersama dengan tujuh puluh ribu pengikut, dan kebanyakan yang mengikutnya adalah orang Yahudi dan kaum wanita. Dia mendatangi daerah yang selanjutnya, maka penduduk daerah tersebut terbagi kepada tiga kelompok juga: yaitu kelompok Nusammah, kita lihat siapa dia?, kelompok yang melarikan diri ke tempat orang Arab, dan kelompok yang berada di daerah selanjutnya yang berada di sebelah timur Syam. Kaum muslimin melarikan diri ke puncak bukit, lalu mereka mengirim senjata mereka, dan melucuti senjata sehingga menyusahkan mereka, hingga ditimpa kelaparan dan kepayahan yang sangat, sempai salah satu di antara mereka membakar salah satu lengan bawahnya, kemudian memakannya. Ketika keadaan mereka seperti demikian keadaannya, tiba-tiba terdengar suara panggilan dari sudut bukit, "Wahai sekalian manusia, aku mendatangkan untuk kalian pertolongan (diucapkan tiga kali)," lalu sebagian mereka berkata kepada lainnya, "Sesungguhnya suara ini adalah suara laki-laki yang tidak pernah kelaparan." Lalu turunlah Isa bin Maryam AS Ketika shalat shubuh, dan pemimpin mereka berkata padanya, "Semoga Allah memberi ketenangan, silakan maju untuk memimpin shalat, lalu dia berkata, `Umat ini adalah pemimpin sebagian mereka kepada yang lainnya,' lalu pemimpin mereka maju dan memimpin shalat. Setelah menyelesaikan shalatnya, Isa mulai berperang, dan dia pergi kearah Dajjal. Ketika dia melihatnya, dia merasa ketakutan (meleleh) sebagaimana timah meleleh, lalu dia meletakan senjatanya antara dua dadanya, lalu membunuhnya, dan dia juga memerangi para pengikut-pengikutny a. Pada saat itu tidak ada sesuatu yang dapat melindungi salah satu di antara mereka, sampai pohon akan berkata kepadanya, "Wahai orang beriman, ini adalah orang kafir."
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (4/216-217) dan Hakim (4/478-479). Saya katakana, "Perawi-perawi Hadits ini terpercaya menurut persyaratan yang ditetapkan oleh Imam Muslim (1/95) selain Ali ibnu Zaid –yaitu Ibnu Jad'ana- dia itu dhaif (lemah).
Kedua, Hadits yang diriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah, dan telah disebutkan haditsnya (971-73). Hadits ini ditakhrij oleh Imam Muslim (1/95) letak kesaksiannya dari jalur lain, dari Abu Zubair,
"Sesungguhnya dia mendengar Jabir ibnu Abdullah secara marfu' dengan lafazh `Tidak akan berhenti sekelompok dari ummatku berperang atas kebenaran yang tampak sampai hari kiamat,' dia berkata, "Isa bin Maryam AS turun," lalu seorang pemimpin muslimin berkata, "Mari, pimpin shalat bersama kami," dia menjawab, "Tidak, sesungguhnya sebagian kalian atas sebagian lain adalah pemimpin, kemuliaan yang diberikan oleh Allah pada umat ini."
Hadits ini ditakhrij dalam kitab "Ash-Shahihah" (19600), dan ditakhrij juga oleh Ad-Dany (142/2).
Ketiga, Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, dan sebelumnya sudah disebutkan haditsya dengan lafazh
"Kemudian turun Isa ibnu Maryam AS dari langit, memimpin umat manusia," maka ketika dia mengangkat kepalanya dari ruku'nya, dia berkata, "Allah mendengar orang-orang yang memujinya, Allah memusnahkan Dajjal, dan memenangkan kaum muslimin."
Keempat, Hadits yang diriwayatkan dari Nuwas ibnu Sam'an, dan sudah disebutkan haditsnya.
Kelima, Hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah, dan sebelumnya juga sudah disebutkan haditsnya.
Keenam, Hadits yang diriwayatkan dari sebagian sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW, (sudah disebutkan haditsnya).
Ketujuh, Hadits yang diriwayatkan dari Samrah, bahwasannya Nabi SAW pernah bersabda,
"Sesungguhnya Dajjal keluar, dan dia itu buta sebelah mata kanan, di kulit tipis terdapat selaput mata (alis) yang lebat, dan dia mampu menyembuhkan penyakit (mata dan kusta), dan menghidupkan orang mati. Lalu dia berkata kepada manusia, "Sesungguhnya aku adalah Tuhanmu. Maka barangsiapa berkata, "Kamu adalah Tuhanku," maka dia termasuk yang dikena fitnah, dan barangsiapa yang berkata, "Tuhanku Allah,' sampai mati, "maka dia terpelihara dari fitnah, dan sesudah itu tidak ada lagi fitnah dan tidak ada siksaan, maka dia tinggal apa yang dikehandaki oleh Allah." Kemudian Isa ibnu Maryam datang dari arah barat, membenarkan kenabian Muhammad SAW dan agamanya, lalu dia membunuh Dajjal dan hal itu akan terjadi ketika hari kiamat (telah dekat)." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (5/13).
Saya mengatakan bahwa sanad Hadits ini shahih, seandainya Hasan Al Bashri tidak mu'an'an, adapun Al Hafizh dalam kitab "Al Fath" (6/478), ia menguatkannya dengan mengatakan bahwa sesungguhnya sanadnya adalah hasan.
Kedelapan, Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah juga, sesungguhnya Nabi SAW bersabda,
"Apa yang kalian lakukan jika Ibnu Maryam turun (dari langit) di antara kalian, dan Imam kalian (dalam riwayat lain: mengimami kalian) dari kalian?" Ibnu Aby Dzi'bu berkata dalam –salah satu riwayatnya-, "Apakah kamu mengetahui apa yang dimaksud dengan "Ammakum"? ammakum kalian adalah kitab Tuhan kalian (Al Qur'an) dan Sunnah Nabi kalian." Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (6/384), Muslim (1/41), Abdurrazak (20841), Ahmad (2/272 dan 336), Ibnu Mandah (2/41) Baihaqi dalam kitab "Al Asma'" (hal 424), dan tambahannya.
Dari jalur yang kedua secara marfu' dengan lafazh
"Dan demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, sudah dekat turunnya Ibnu Maryam di antara kalian sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancuran salib, membunuh babi, menghentikan peperangan, dan melimpahkan harta sampai tidak ada orang yang mau menerimanya lagi, sampai bersujud satu kali itu lebih baik dari dunia dan segala isinya." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Bacalah, `Jika kalian menghendaki, tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.'" (Qs. An-Nisa; (4): 159)
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Bukhari (6/382-383), Muslim (93-94), Tirmidzi (2234) dan dia menshahihkannya, Ath-Thayalisi (2/219/2782) dan Ahmad (2/240, 272, dan 538) dan tidak pada mereka bertiga bacaan ayat di atas. Diriwayatkan oleh Syaikhan, Ibnu majah (2/516), Al Ajiri (hal. 381), Abdurrazaq (20840), Ad-Dani (142/1-2) dan Ibnu Mandah dalam kitab Al Iman (41/1).
Jalur yang ketiga dengan lafazh,
"Demi Allah! Ibnu Maryam akan turun sebagai hakim yang adil, maka dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan pajak. Maka hilanglah sifat hasud, dengki dan benci-membenci. Dia menyedekahkan harta tapi tidak ada seorang pun yang mau menerimanya (karena sudah tidak ada orang membutuhkan lagi –edit)." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Muslim (1/94), Ahmad (2/494), Al Ajiry (hal 380) dan Ibnu Mandah (41/2).
Jalur yang keempat –hadits yang diriwayatkan Muhammad bin Sirin – secara marfu',
"Yang hidup di antara kalian pasti akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam sebagai Imam yang terpetunjuk dan hakim yang adil, maka dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan pajak dan menghentikan peperangan." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/411).
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini shahih menurut syarat yang ditetapkan oleh syaikhan (Bukhari Muslim).
Dalam riwayat dari Ibnu Sirin dikatakan,
"Ibnu Maryam akan turun kepada umatnya di waktu antara adzan dan iqamah," lalu mereka berkata kepadanya, "Sihlakan maju," lalu dia berkata, "Tidak, imam kalian yang memimpin shalat, kalian adalah pemimpin sebagian kalian pada sebagian yang lainnya." Hadits yang ditakhrij oleh Abdurrazak (20838), sanad hadits ini shahih maqthu', dan dia dihukumi marfu' Mursal.
Dalam riwayat lain dari Muammar dikatakan,
"Adalah Ibnu Sirin berpendapat bahwa sesungguhnya dia mendapat petunjuk di mana Isa shalat dibelakangnya." Hadits ini ditakhrij oleh Abdurrazak (20839).
Dari jalur yang kelima yang diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu' dengan lafazh
"Isa ibnu Maryam turun, maka dia akan membunuh babi, menghapus salib, mengumpulkan shalat, menyedahkan harta sampai tidak ada yang menerimanya, membebaskan pajak, menurunkan perdamaian, lalu dia berhaji atau berumrah atau mengumpulkan keduanya darinya." Dia berkata, "Abu Hurairah membacakan ayat `Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepada (Isa) sebelum kematiannya…dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka'." (Qs. An-Nisaa' (4): 159) Hanzhalah menduga bahwa Abu Hurairah berkata, "Dan beriman sebelum kematian Isa," saya tidak mengetahui ini semuanya berasal dari hadits Nabi SAW, atau merupakan perkataan Abu Hurairah? Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/290-291).
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim dan sungguh keluar dari perintah tentang turunnya dalam kitab Ar-Rauha dan Al Ihlal (4/60), demikian yang diriwayatkan oleh Abdurrazak (20842), Ad-Dany (144/1) dan Ibnu Mandah (41/2).
Jalur yang keenam secara marfu',
"Tidak ada antaraku dengannya (yaitu Isa) seorang nabi, dan sesungguhnya dia akan turun. Jika kalian melihatnya maka percayailah, seorang laki-laki yang kulitnya antara merah dan putih, pertengahan antara kedua warna tersebut, seakan-akan kepalanya basah sekalipun tidak dikenai air, maka dia memerangi manusia demi islam, dia menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan pajak, dan Allah menghancurkan pada zamanya itu semua agama kecuali Islam. Dia (Allah pada zaman itu) membinasakan si pembohong (Dajjal) (sehingga penduduk di muka bumi ini merasa aman, sampai unta hitam bersusuhan dengan unta, singa dengan sapi, serigala dengan kambing, anak kecil bermain dengan ular tapi tidak membahayakan) . Dia tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun, kemudian dia wafat, maka orang-orang beriman menshalatkan- nya (dan menguburkannya) ."
Hadits ini ditakhrij oleh Abu Daud (2/214), Ibnu Hibban (1902 dan 1903), Ahmad (2/406/437), Ibnu Jarir dalam kitab "At-Tafsir" (nomor 7145), Al Ajir (hal 380), dan Abdurrazaq (20845) dengan penambahan "Dan dakwah itu menjadi satu kepada tuhan semesta alam." Dia mempunyai syawahid dalam jalur yang nanti akan kami sebutkan.
Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini shahih, dan Al Hafizh menshahihkannya, dan dia mentakhrij dalam "Silsilah Ahadits As-Shahihah" (2182).
Jalur yang ketujuh yang diriwayatkan secara marfu',
"Al Masih Isa bin Maryam sudah hampir turun sebagai hakim yang adil, pemimpin yang baik. Dia akan membunuh babi, dan menhancurkan salib, dan dakwah pada saat itu hanya satu." Hadits ini ditakhrij oleh Ahmad (2/394).
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini hasan.
Jalur yang kedelapan yang diriwayatkan secara marfu' yang serupa dengan hadits sebelumnya, tanpa ada kalimat terakhir, dengan penambahan "Dan ketenangan yang kembali, dan pedang-pedang menempati sarungnya, penyusu pergi kepada orang yang disusuinya, langit menurunkan rezekinya dan bumi mengelurkan berkahnya, sampai anak kecil bermain dengan ular, tetapi tidak membahayakannya, serigala menggembalakan kambing tanpa mengganggunya, dan singa menggembalakan sapi tetapi tidak membahayakannya." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/482-483), dari Falih, dari Harits bin Fudhail Al Anshary, dan dari Ziyad bin Sa'ad.
Saya berpendapat bahwa sanad Hadits ini seperti apa yang dikatakan oleh Ibnu Katsir (1/169). "Jayyid (baik), qawi (kuat), dan shalih (tepat).
Di dalam hal ini terdapat dua macam yang perlu diperhatikan,
Pertama, sesungguhnya Ziyad bin Saad ini –yaitu Al Madani Al Anshari- Ibnu Abi Hatim meriwayatkannya (1/2/533), dari riwayat anaknya Saad bin Ziyad juga, dan dia tidak menyebutkan di dalamnya terdapat jarh wa ta'dil, dan diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam "Ats-Tsiqah" (1/73).
Kedua, sesungguhnya Falih ini –yaitu Ibnu Sulaiman Al Khuza'i- sekalipun dia berasal dari perawi Syaikhain (Bukhari Muslim), tetapi dia banyak berbuat salah, sebagaimana yang dikatakan oleh Al Hafizh dalam kitab "At-Taqrib."
Jalur yang kesembilan yang diriwayatkan secara marfu' dengan lafazh
"Tidak akan terjadi kiamat sampai bangsa Rum turun di dabiq, lalu keluarlah suatu tentara dari Madinah yang merupakan sebaik-baik manusia pada saat itu ke arah mereka, dan ketika mereka sudah berbaris, tentara Rum berkata, `Biarkan kami berurusan dengan orang-orang yang memberontak dari kami untuk memeranginya, ' maka tentara muslimin berkata, `Tidak demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian berurusan dengan saudara-saudara kami, maka mereka pun saling berperang, sepertiga dari mereka melarikan diri, yaitu orang yang tidak mau bertobat kepada Allah selamanya, dan memerangi sepertiganya lagi –sebaik-baik kaum syuhada disisi Allah- dan menundukkan sepertiganya lagi yang mereka tidak kena fitnah selamanya. Mereka menaklukkan konstantinopel (dalam riwayat lain: "Maka mereka mencapai konstantinopel dan mendapatkan harta rampasan,")( dan dalam riwayat yang lainnya lagi: "Apakah kalian mendengar di Madinah bahwa disampingnya terdapat daratan dan disampingnya lagi terdapat lautan?, mereka menjawab, "Betul wahai Rasulullah SAW," beliau berkata, "Tidak akan terjadi kiamat sampai sebanyak tujuh puluh ribu dari kaum bani Ishaq (Yahudi) memeranginya, maka apabila mereka mendatanginya mereka turun, mereka tidak berperang dengan senjata, dan tidak melempar anak panah," mereka berkata, "Lailaha illallah wallahu akbar," maka terjatuhlah salah satu kota disampingnya yang berada di lautan, kemudian untuk kedua kalinya berkata, "Lailaha illallah wallahu akbar," maka jatuhlah yang lainnya, kemudian untuk ketiga kalinya mereka berseru, "Lailaha illallah wallahu akbar, maka dia mengalahkan mereka dan memasukinya lalu mengambil harta rampasan). Ketika mereka membagi harga rampasan mereka menggantungkan pedang-pedang di pohon zaitun, tiba-tiba syetan berteriak di antara mereka, bahwa sesungguhnya Dajjal masih ada di belakang kalian, dalam keluarga kalian. Lalu mereka keluar, dan itulah suatu kebatilan (maka mereka meninggalkan setiap sesuatu dan mengembalikannya) , dan ketika mereka datang ke Syam dia keluar. Ketika mereka bersiap-siap berperang, mereka berbaris, ketika menunaikan shalat (shalat shubuh), maka turunlah Isa bin Maryam mengimami mereka, maka ketika musuh Allah melihatnya dia meleleh sebagaimana garam meleleh dalam air. Seandainya dia meninggalkannya tidak kami lelehkan sampai binasa, akan tetapi Allah memeranginya dengan (tangan) kekuasaannnya, maka dia memperlihatkan darahnya di pedangnya."
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Muslim (8/175-176) dan lafazhnya berasal darinya. Demikian juga jalur yang lainnya (8/178-188), dan tambahan darinya, Ad-dani (113/1-2 dan 121/2) dari dua jalur, Hakim (4/482) dan riwayat lainnya dan tambahan yang ada padanya, dia berkata, "Hadits ini shahih menurut syarat Muslim, dan keduanya tidak mentakhrijkannya. "
Saya berpendapat bahwa sebagian haditsnya terdapat syawahid dari hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud dan Yasir bin Jabir, ia berkata, "Berhembus angin merah di Kufah," maka datang seseorang, dan ia berkata, "Wahai Abdullah bin Mas'ud, sudah datang waktu kiamat," dia bercerita, "Dia duduk –dan sebelumnya dia telentang- lalu berkata,
`Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sampai warisan itu tidak dibagi lagi dan orang tidak merasa senang dengan harta rampasan,' kemudian dia berdiri dengan tangannya begini dan mengarahkan ke arah Syam, lalu berkata, "Musuh-musuh Allah berkumpul di tempat penduduk Islam dan penduduk muslimin berkumpul di daerah mereka," saya bertanya, "Apakah yang kamu maksudkan adalah Rum?" dia menjawab, `Betul,' ketika berkecamuk peperangan, kaum muslimin bersumpah untuk tidak akan kembali tanpa kemenangan atau mati, maka mereka pun berperang sampai dipisahkan oleh malam, masing-masing dari mereka saling mengundurkan diri tanpa salah satunya memenangkan peperangan, melupakan persyaratan tadi. Kemudian kaum muslimin berjanji tidak akan kembali kecuali dengan kemenangan, lalu mereka berperang sampai malam. Lalu masing-masing mereka menahan diri tanpa ada satu yang memnangkannya, dan mereka melupakan persyaratan tadi. Kemudian kaum muslimin berjanji tidak akan kembali kecuali dengan kemenangan, lalu mereka berperang sampai sore, lalu masing-masing mereka menahan diri tanpa ada satu yagn memenangkan dan melupakan persyaratan. Ketika pada hari ke empat, kami berikan petunjuk Islam kepada mereka. Allah menjadikan kecelakaan terjadi pada mereka, maka mereka saling membunuh. (ada yang mengatakan, "Tidak akan terlihat seperti itu." Ada juga yang mengatakan, "Belum diperlihatkan sepertinya." ) sampai burung akan lewat di samping mereka, dan tidak meninggalkan mereka sampai jatuh binasa. Mereka berjumlah seratus, mereka tidak mendapatkan yang tersisa dari mereka kecuali seorang laki-laki, maka harta rampasan mana yang akan membuatnya gembira atau warisan mana yang terbagi? Ketika mereka dalam keadaan yang demikian, tiba-tiba mereka mendengar bencana yang lebih besar dari itu, maka kepanikan menimpa mereka. Sesungguhnya Dajjal masih bersama kalian, maka mereka mencampakkan apa yang ada di tangan mereka dan menciumnya, dan mereka mengutus sepuluh kuda pilihan. Nabi bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui nama-nama mereka dan nama-nama para bapaknya, dan warna kuda-kudanya, dan kuda-kuda tersebut pada saat itu merupakan kuda yang terbaik." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (1/143) dan Muslim(8/177- 178).
Jalur yang kesepuluh yang diriwayatkan secara marfu',
"Isa bin Maryam turun, maka dia menghancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak, dan Allah SWT membinasakan Dajjal pada saat itu dan kalimatullah menjadi tegak." Hadits ini ditakhrij Ad-Dany (143/2) dan Ibnu Mandah (41/2), dan sanadnya jayyid (baik).
Inilah kesepuluh jalur hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah sendiri, dan hadits-hadits itu mutawatir secara keseluruhan, bukan secara terperinci.
Hadits ke Sembilan, Hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Yaman, seperti hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang sudah disebutkan tadi dan disempurnakan. Di dalamnya disebutkan "Puncak bukit," dan disebutkan di dalamnya:
"Maka ketika mereka menunaikan shalat, turun Isa bin Maryam AS menjadi imam bagi mereka, maka dia shalat bersama mereka.17 Ketika selesai menunaikan shalatnya, dia berkata, "Lapangkan antaraku dengan musuh-musuh Allah." (Abu Hazim meriwayatkan bahwa Abu Hurairah berkata, "Maka dia meleleh sebagaimana cahaya bulan meleleh oleh cahaya matahari," Abdullah bin Amru juga meriwayatkan, "Sebagaimana garam meleleh dalam air), Allah member kemampuan kepada kaum muslimin, mereka dapat mengancurkan salib, membunuh babi dan membebaskan pajak." Hadits ini ditakhrij oleh Ibnu Mandah (95/2) dan Imam Hakim (4/490-491) dan berkata, "Hadits ini shahih menurut syarat Muslim," dan Adz-Dzahaby mengakuinya.
 
Saya katakan, "Di dalamnya terdapat Khalaf bin Khalifah Al Asyja'i, dan sekalipun dia terpercaya dari perawi Muslim, tetapi dia mencampurkan- nya dengan yang lainnya, maka haditsnya jayyid (baik) dalam syawahidnya. Adapun perkataan Al Hafizh dalam (6/478) sesudah diangkat oleh Ibnu Mandah, "Sanad hadits ini shahih," dan dia itu lalai atau sering mempermudah.
Kesepuluh, Hadits yang diriwayatkan dari Huudaifah bin Asid berkata,
"…dan akan tetapi Dajjal keluar pada sebagian manusia, memperlemah agama, membuat bimbang, lalu mengembalikan (manusia) ketempat (semula). Dia melipati bumi seperti melipat gulungan bulu domba, sampai dia mendatangi Madinah, lalu dia dikalahkan untuk kemudian keluar dan dilarang (baginya) untuk masuk, lalu ia ke gunung Iliya, dan dia (Dajjal) mengepung kelompok dari kaum muslimin. Maka (Isa) berkata kepada mereka (kaum muslimin), `Apa yang kalian tunggu dengan kesombongan itu supaya kalian memeranginya sampai dilindungi oleh Allah atau Allah bukakan pintu kemenangan bagi kalian?' lalu mereka sepakat untuk memeranginya ketika shubuh hari, dan ketika waktu shubuh, bersama mereka isa bin Maryam, lalu dia membunuh Dajjal dan menghancurkan pengikut-pengikutny a, sampai pohon, batu, dan tanah liat berkata, `Wahai orang beriman, ini orang yahudi disampingku, bunuhlah dia.'"
Hadits ini ditakhrij oleh Hakim (4/529-530) dan Abdurrazak (20827) secara ringkas, dan hakim berkata, "Hadits ini shahih sanadnya" dan Adz-Dzahabi menyepakatinya, dan sebagaimana dikatakan oleh kedua orang tersebut.
Kesebelas, Hadits yang diriwayatkan dari sebagian sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW, dan sebelumnya sudah disebutkan haditsnya (91-92).
31.  Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Yaman sebelumnya, di dalamnya terdapat lafazh
"Maka ketika (Isa) selesai menunaikan (shalat), dia berkata, "Lapangkan antara aku dengan musuh Allah."
32.  Terdapat beberapa hadits:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan dari anas, ia berkata,
"Dajjal itu mendapat pengikut dari Yahudi Ashbahani sebanyak tujuh ribu orang yang berpakaian lengkap." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Muslim (8/207), Ibnu Hibban (6760), Ahmad (3/224) dan lihat kitab "Ash-Shahihah" (3080).
Kedua, Hadits yang diriwayatkan dari Jabir, dan sebelumnya sudah disebutkan (hal 89-90) dengan lafazh
"Bersamanya tujuh puluh ribu orang dari Yahudi, dan setiap laki-laki dari mereka memiliki tombak dan pedang tajam."
Ketiga, Hadits yang diriwayatkan dari Utsman bin Abi `Ash, seperti Hadits di atas, tanpa menyebut "Pedang", dan sebelumnya sudah disebutkan haditsnya.
Keempat, Hadits yang diriwayatkan dari Abu Said secara marfu', lafazhnya seperti yang di atas tanpa menyebutkan kata "Pedang".
Hadits yang ditakhrij oleh Abdurrazaq (20825), Hadits yang diriwayatkan dari Abu Haraun, akan tetapi Abu Haraun itu matruk.
Kelima, Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu', dengan lafazh
"Akan turun Dajjal (Khuwz) dan (Karman) dalam tujuh puluh ribu bentuk wajah seperti orang gila." Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/337), dan para perawinya tsiqah, seandainya tidak mu'an'an oleh Ibnu Ishaq.
33.  Petikan hadits ini syawahidnya berasal dari riwayat semua sahabat:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir (hal 71-73).
Kedua, Hadits yang diriwayatkan oleh sebagian sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW.
Ketiga, Hadits yang diriwayatkan oleh Utsman bin Abi Ash.
Keempat, Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
Kelima, Hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Yaman.
34.  Saya tidak mendapatkan syawahid bagi Hadits ini.
35.  Terdapat beberapa hadits:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan dari Majma' bin Jariyah Al Anshary berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Ibnu Maryam membunuh Dajjal di pintu ludd."
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Tirmidzi (2245), Ibnu Hibban (1901), At-Thayalisi (2/219), Abdurrazak (20835), Ahmad (3/420) dan Ad-Dany (143/1 dan 2). Dan Imam Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih".
Kedua, Hadits yang diriwayatkan dari Nawas bin Sam'an secara marfu' mitsluhu (serupa teks hadits sebelumnya), da sebelumnya sudah disebutkan haditsnya.
Ketiga, Hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah RA secara marfu' (seperti teks hadits sebelumnya), dan sebelumnya sudah disebutkan haditsnya.
Yang diriwayatkan oleh Abdurrazak (20836) dengan sanad shahih,
"Sesungguhnya Umar pernah bertanya kepada seorang laki-laki dari Yahudi tentang sesuatu, lalu dia (orang yahudi tersebut) menjawab-nya, dan Umar membenarkannya, maka Umar berkata kepadanya, "Saya ingin mencoba kebenaran ucapanmu, maka beritahukan kepadaku tentang Dajjal," dia menjawab, "Demi Tuhan yahudi, Ibnu Maryam pasti akan membunuhnya di halaman (ludda)."
36.  Terdapat beberapa hadits:
Pertama, Hadits yang diriwayatkan Utsman bin Abi Ash, hal itu terdapat pada akhir haditsnya.
Kedua, Hadits yang diriwayatkan dari jabir, hal itu terdapat pada akhir haditsnya.
Ketiga, Hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid.
Keempat, Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, dan sebelumnya juga telah disebutkan. Akan tetapi dia mempunyai jalur lain yang lebih shahih dari itu dengan lafazh,
"orang-orang Yahudi akan memerangi kalian, lalu kalian mengalahkannya, sampai batu berbicara, `Wahai orang muslim, ini orang Yahudi bersembunyi dibelakangku, maka bunuhlah dia.'"
Hadits ini ditakhrij oleh Abdurrazak (20837), Imam Ahmad (2/149) dan Tirmidzi, (2237) dan berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Kemudian hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/122 dan 131), Bukhari (6/78 dan 478), Muslim (8/188) dari jalur selain Abdurrazaq, dan ditakhrij oleh Ad-Dany (65/1).
Kelima, Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan terjadi kiamat sampai orang-orang muslim memerangi orang-orang Yahudi, maka kaum muslimin membunuh mereka, sampai ada orang Yahudi bersembunyi di belakang pohon dan batu." Lalu batu atau pohon tersebut berkata, "Wahai orang mukmin! Wahai Abdullah! Ini ada orang Yahudi bersembunyi dibelakangku, maka bunuhlah dia kecuali pohon Al Garqad, karena dia itu termasuk pohon orang Yahudi."
Hadits ini ditakhrij oleh Syaikhain (Bukhari dan Muslim), Ahmad (2/393, 417 dan 530), Khuthaib (7/207), dan Ad-Dany (64/2-65/1).
37.  Semua riwayat Hadits telah menyepakati bahwa sesungguhnya Dajjal akan tinggal di muka bumi selama empat puluh. Akan tetapi maksud dari empat puluh dalam hadits tersebut masih diperselisihkan, apakah dia itu empat puluh tahun sebagaimana dalam riwayat ini, atau empat puluh hari semalam sebagaimana yang terdapat dalam riwayat lain?
Yang benar yang bisa dipastikan adalah yang kedua, karena sesungguhnya pendapat inilah yang paling benar dan yang paling banyak, sebagaimana akan dijelaskan nanti.
Adapun riwayat ini, dia mempunyai kelemahan pada sanadnya – sebagaimana terdahulu penjelasannya pada awal pembahasan ini. Sesungguhnya saya tidak mendapatkan syawahid baginya yang dapat dijadikan sandaran yang memungkinkan untuk menguatkannya, kecuali hadits Syahru bin Hawsyab terdahulu, yang diriwayatkan dari Asma bin Yazid pada riwayatnya dengan lafazh:
"Dajjal tinggal di dunia selama empat puluh tahun, setahun itu bagaikan sebulan dan sebulan itu bagaikan seminggu dan seminggu bagaikan sehari, dan sehari itu bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma dalam api." Akan tetapi dia merupakan Hadits yang munkar karena lemahnya syahru dan dia sendiri yang meriwayatkannya. Maka tidak pantas dijadikan sebagai syahid.
Apa yang diriwayatkan oleh Suhail bin Abi Shalih, dari bapaknya, dari Abu Hurairah yang secara marfu' juga tidak dapat menguatkan Hadits di atas, lafazh hadits yang diriwayatkan suhail adalah,
"Tidak akan terjadi kiamat sampai waktu itu saling berdekatan, setahun itu bagaikan sebulan sebulan bagaikan seminggu, seminggu bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma".
Hadits ini ditakhrij oleh Ahmad (2/537-538), Abu Ya'la (302/1) dan Ibnu Hibban (1888).
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim, dan demikian yang dikatakan oleh Ibnu Katsir (1/213). Hadits itu mempunyai syawahid dari hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik secara marfu', yang ditakhrij oleh Imam Tirmidzi (2333), dan dia menggharibkannya (menyendirikannya dalam meriwayatkan) . Hadits yang lainnya mursal oleh Said ibnu Musayyab, yang ditakhrij oleh Ad-Dany (41/1).
Saya berpendapat bahwa hadits ini tidak akan menguatkan hadits Syahr, karena sesungguhnya dia tidak menyebutkan di dalamnya tentang Dajjal sebagaimana zhahirnya. Hadits tersebut mutlak, dan tidak boleh di taqyid (dibatasi) –saya maksudkan, hadits yang diriwayatkan oleh Syahr karena kelemahannya– apalagi setelah di taqyid Hadits-hadits tersebut saling bertentangan dengan riwayat-riwayat lainnya.
Adapun menurut riwayat-riwayat yang diisyaratkan dengan jelas, bahwa sesungguhnya empat puluh yang dimaksud dalam hadits Dajjal itu adalah hari, dan bukan tahun, dan itu merupakan riwayat-riwayat yang kesemuanya berasal dari sahabat. Sebelumnya sudah disebutkan, maka cukuplah bagi kami dengan mengisyaratkan riwayat-riwayatnya:
Pertama; Hadits yang diriwayatkan oleh Nawas bin Sam'an, dan sebelumnya sudah disebutkan.
Kedua; Hadits yang diriwayatkan oleh Nafir Walid jubair, dan sebelumnya sudah disebutkan.
Ketiga; Hadits yang diriwayatkan oleh seorang laki-laki dari sahabat Nabi SAW, dan sebelumnya sudah disebutkan haditsnya.
Keempat; Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, dan sebelumnya sudah disebutkan.
Kelima; Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, dan sebelumnya sudah disebutkan.
Saya berpendapat bahwa Hadits-hadits shahih ini tidak bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru, dan ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dajjal akan keluar pada umatku, dia tinggal selama empat puluh hari, atau empat puluh malam, atau empat puluh bulan, dan Allah SWT mengutus Isa bin Maryam –seakan-akan dia Urwah bin Mas'ud Ats-Tsaqafi- maka dia nampak, lalu dia membinasakannya, kemudian ummat manusia tinggal sesudahnya selama tujuh tahun, tidak ada antara keduanya permusuhan. Setelah itu Allah SWT mengirim angin yang dingin dari arah Syam, maka tidak ada tersisa seorang pun yang hatinya terdapat sedikit keimanan kecuali ditangkapnya…".
Hadits ini ditakhrij oleh Imam Ahmad (2/166), Muslim (8/201), dan Hakim mengetahuinya (4/5430544 dan 550-551) Ibnu Hibban (7309), dan Ibnu Mandah (98/2).
Saya berpendapat bahwa Hadits ini tidak bertentangan dengan Hadits-hadits sebelumnya, yang di dalamnya terdapat keraguan. Yang nampak bahwa sesungguhnya dia salah satu perawinya, ia menguatkan pendapat yang mengantakan empat puluh hari, dan kemungkinan keraguan itu berasal dari Nabi SAW sendiri, dan keraguan itu ada sebelum datang wahyu mengenai perkiraan hari-hari itu. Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah menguatkan: "Selama empat puluh hari Allah mengetahui apa yang ditakdirkannya" , Ibnu Hibban menambahi: "Allah lebih mengetahui apa yang ditakdirkannya (menyebut dua kali)".
38.  Bentuk shigat ini lemah gharib dan bertentangan dengan Hadits-hadits yang shahih yang sebelumnya diisyaratkan kepadanya, maka sesungguhnya yang Al Mahfuzh (terpelihara) adalah; "Empat puluh hari, hari itu bagaikan setahun, sehari itu bagaikan sebulan, dan sehari bagaikan seminggu, dan semua hari-harinya seperti hari-hari kalian ini".
39.  Petikan hadits ini tidak menyebutkan Hadits-hadits yang shahih, dan yang tetap adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah terdahulu (hal 110) dengan lafazh:
"Tidak akan terjadi kiamat sampai waktu itu saling berdekatan… dan sejam itu bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma", dan di dalamnya tidak menyebutkan Dajjal sebagaimana sebelumnya.
40.  Saya tidak mendapatkan syahid.
41.  Saya tidak mendapatkan syahid padanya dengan shigah (bentuk) ini yang menyebutkan hari-hari yang pendek, dan yang Al Mahfuzh (terjaga) hadits yang diriwayatkan oleh Nuwas dan Nafir Walid Jabir, yang disebutkan sebelumnya.
"Kami bertanya, `Wahai Rasulullah SAW, itulah hari yang lamanya seperti setahun, apakah saat itu shalat yang kami lakukan dalam sehari cukup untuk hari itu (yang lamanya seperti setahun)?. Beliau menjawab, `Tidak, lakukan sesuai dengan kemampuanmu' ."
42.  Petikan Hadits ini dengan semua isinya terdapat pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang disebutkan sebelumnya, yang dengan jalur yang bermacam-macam.
43.  Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Thawus, ia berkata,
"Isa bin Maryam akan turun sebagai pemimpin yang baik dan hakim yang adil. Ketika dia turun, dia menghancurkan salib, membunuh babi, membebaskan pajak, dan agama pada saat itu hanya satu. Dia meletakkan keamanan di bumi sampai singa akan bersama dengan sapi karena menganggapnya sapi jantan (kuat), serigala bersama kambing karena menganggapnya anjing, dia mengangkat segala sesuatu yang ditakdirkan kepada yang ditakdirkannya, sampai seseorang meletakkan tangannya di atas kepala ular, tetapi tidak membahayakannya, anak kecil mengejar singa bagaikan dia mengejar anak anjing yang kecil, dan harga kuda orang arab hanya 20 dirham, sapi jantan berbuat begini begitu, bumi kembali seperti situasi pada masa Adam, sayuran (yang dimaksudkan: Al Inqadu "Dimakan oleh orang yang banyak, dan buah delima dimakan oleh banyak orang".
Hadits yang diriwayatkan oleh Abdurrazak (20843).
Saya berpendapat bahwa sanad hadits ini mursal shahih, para perawinya tsiqah menurut perawi syaikhan (Bukhary Muslim).
44.  Petikan hadits sebelumnya sebagai syahid dalam hadits yang diriwayatkan thawus, dan juga pada jalur-jalur Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang diisyaratkan tadi. Kemudian tersisa satu jalur dari jalur-jalur yang haditsnya memiliki syahid yang sebelumnya tidak memiliki syahid –seperti kalimat yang pertama darinya dan dari selainnya- dan hal itu merupakan riwayat Zaid bin Aslam, dari seseorang, dari Abu Hurairah, ia berkata, "Tidak akan terjadi kiamat sampai turun Isa bin Maryam sebagai pemimpin adil, dan kaum Quraisy (merampas) kepemimpinan, membunuh babi, menghancurkan salib, membebaskan pajak, hanya bisa bersujud sekali pada Tuhan semesta alam, menghentikan peperangan, bumi dipenuhi dengan Islam (sebagaimana air memenuhi sumur) dan bumi pada saat itu bagaikan meja makan (maksudnya: makanan). Tidak ada lagi permusuhan dan kebencian, dan serigala pada saat itu bersahabat dengan kambingnya karena seakan-akan dia itu anjing, dan singa bersama dengan unta karena menyangka kuda jantan."
Hadits yang diriwayatkan oleh Abdurrazak (20844), dari Muammar.
Saya berpendapat bahwa semua sanadnya tsiqah, selain laki-laki yang tidak mempunyai nama, dan dia itu merupakan salah satu dari tabi'in besar. Dia bukan termasuk sahabat, karena Zaid ini adalah tabi'in yang meriwayatkan Hadits dari sekelompok sahabat; di antaranya Abu Hurairah sendiri, Ibnu Umar dan selain keduanya.
Dan Hadits itu, sekalipun mauquf, tetapi dia dihukumi sebagai Hadits marfu', karena sesungguhnya Hadits tersebut tergolong Hadits Al Mughayyabat yang tidak dapat dikatakan dengan hanya sekedar pendapat. Kebanyakan hadits itu datang secara marfu' sebagaimana Hadits-hadits terdahulu.
Kumpulan hadits dari paragraf ini mempunyai saksi dalam hadits yang diriwayatkan dari Nuwas binti Yazid Al Anshari, yang ditakhrij, sekalipun tidak dengan redaksi yang sempurna yang terdapat syahid.
 
46 dan 47- Pada dasarnya saya tidak mendapatkan syahid bagi hadits ini.
48. terdapat Hadits yang diriwayatkan dari Asma binti Yazid Al Ashari yang sebelumnya.
49. terdapat empat hadits:
Pertama; Hadits yang diriwayatkan oleh Asma yang diisyaratkan tadi.
Kedua; Hadits yang diriwayatkan Aisyah yang terdahulu.
Ketiga; Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, "Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya tentang makanan orang-orang beriman pada saat Dajjal ada, beliau menjawab, "Makanannya para malaikat", mereka bertanya, "Apakah makanan para malaikat?" beliau menjawab, "Makanan mereka adalah ucapan mereka yang mensucikan. Barang siapa yang mengucapkan tasbih dan taqdis pada saat itu, maka Allah SWT akan menghilangkan rasa laparnya, dan tidak akan merasa takut karena lapar."
Hadits yang ditakhrij oleh Hakim (4/511), ia berkata, "Sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim".
Keempat; Hadits yang diriwayatkan oleh Asma binti `Amis, sesungguhnya Nabi SAW masuk untuk suatu kebutuhannya, lalu dia keluar karena mengadukan sesuatu, lalu beliau bersabda, "Bagaimana jika kalian diuji dengan hamba yang dilimpahkan kepadanya sungai-sungai di bumi dan buah-buahannya, maka barangsiapa yang mengikutinya, maka ia akan dicela dan dikafirkan, dan barangsiapa mendurhakainya maka dia akan diharamkan dan dilarang darinya (Dajjal)? Saya bertanya, "Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya seorang pembantu perempuan duduk disamping perapian di dapur untuk memasak rotinya, maka saya hampir kena fitnah dalam shalatku, maka bagaimana dengan kami jika hal begitu terjadi?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya Allah akan memelihara orang-orang beriman pada saat itu, sebagaimana malaikat terpelihara dengan tasbih. Sesungguhnya di antara kedua matanya tertulis "kafir", dan setiap orang beriman akan membacanya, baik dia itu dapat menulis membaca ataupun tidak."
Al Haitsami berkata (7/346): "Imam Thabrani meriwayatkannya, di dalamnya terdapat perawi yang tidak mempunyai nama, dan selainnya adalah perawi yang shahih."
Kesimpulan: Hadits yang diriwayatkan dari Abu Umamah ini, sekalipun pada sanadnya terdapat kelemahan, tetapi dijelaskan dari takhrij dan tahqiq ini –yang disebutkan dalam hadits yang serupa- bahwa sesungguhnya dia itu hadits shahih pada umumnya, dengan syawahid yang sebelumnya disebutkan dalam setiap paragrafnya.
Oleh karena itu, aku berniat  mengumpulkan kumpulan yang ditetapkan dalam Hadits-hadits tentang kisah Dajjal dan turunnya Isa AS, serta peristiwa terbunuhnya Dajjal, dengan lafazh Hadits seperti yang diriwayatkan oleh Abu Umamah ini. Tentunya dengan cara menjauhi Hadits-hadits yang tidak memiliki syawahid, dan meletakkan setiap petikan (hadits) dari hadits-hadits tersebut pada tempat yang sesuai.
Sekarang akan kami sebutkan daftar nama sahabat-sahabat yang mentakhrij hadits-hadits mereka disini (dalam pembahasan ini), dan saya memberikan syawahid pada sebagian petikan (haditsnya) pada tempat-tempat yang berlainan, untuk memudahkan dalam merujuknya.
 
10)       Lafazhnya: "Sesungguhnya tidak ada fitnah yang kecil dan tidak ada pula yang besar kecuali fitnah Dajjal." Dengan tambahan: "Tertulis di antara kedua matanya: kafir." Imam Muslim menambahkan (8/195), Imam Ahmad (5/386): "Tulisan itu terbaca oleh setiap mukmin yang mampu menulis dan tidak mampu menulis." Tambahan ini menurut Imam Hambal (51/1) dari jalur lain.
11)       Maksudnya: Di Baitul Maqdis. Adapun Damaskus adalah awal turunnya.
12)       Lihat: Mawarid Az-Zamaan) (1898).
13)       Telah diwashalkan oleh Imam Bukhari (13/332), dan didukung oleh Hadits Jabir dan Hadits Abu Hurairah. Ia berkata tentang ayat, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah member pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Qs. An-Nisaa' (4): 58)
(Saya melihat Rasulullah SAW meletakkan ibu jarinya di telinganya, dan jari-jarinya pada matanya. Abu Hurairah berkata, "Saya telah melihat Rasulullah SAW melakukan itu." Hadits ini telah ditakhrij oleh Abu Daud (2/277-278), Ibnu Khuzaimah dalam kitab At-Tauhid (hal 31), Al Hakim (1/24), Al Baihaqi dalam kitab Al Asma (hal 178) dan Ibnu Mandah (82/2). Ia berkata, "Diriwayatkan oleh Abu Ma'syar dari Al Maqbari dari Abu Hurairah. Telah diriwayatkan juga oleh Ibnu Luhai'ah dari Yazid ibnu Abi Habib dari Abu Khair Martsad ibnu Abdillah dari Uqbah ibnu Amir. Diriwayatkan dari Al Hasan ibnu Tsauban, dari Abu Al Khair, dari Uqbah ibnu Amir dengan redaksi yang serupa."
Saya berpendapat bahwa sanad hadits Abu Hurairah shahih berdasarkan syarat Muslim. Demikian pula dikatakan oleh Al Hakim, Adz-Dzahabi dan Al Hafizh (13/317). Hal itu telah dicatat oleh Al Kautsari dalam komentarnya pada kitab Al Asma' tanpa hujjah, sebagaimana kebiasaannya dalam Hadits-hadits yang berbicara tentang sifat.
14)       Lihat Mawarid Azh-Zham'an (1899).
15)       Ketahuilah bahwa sesungguhnya kisah ini shahih –bahkan termasuk mutawatir-tidak hanya diriwayatkan oleh Tirmidzi Ad-Dari, sebagaimana yang dianggap oleh sebagian orang-orang bodoh yang menta'liq dalam kitab An-Nihayah karangan Ibnu Katsir (hal 96. cetakan Riyadh). Hadits tentang hal ini juga diikuti oleh Abu Hurairah, Siti Aisyah dan Jabir, sebagaimana yang akan kami jelaskan.
16)       Kemudian saya melihat Hakim mentakhrij Hadits itu (4/541) dari jalur Abdurrazaq dan selainnya dari Mummar. Dia berkata, "Dia memu'dalkan (menghilangkan sebagian perawi) Muammar dan Syu'aib ibnu Abi Hamzah. Ini sanad dari Zuhri, dan sesungguhnya Thalhah ibnu Abdullah ibnu Auf tidak mendengarkannya dari Abu Bukrah, tapi dia mendengarkannya dari `Iyad ibnu Masafi' dari Abu Bukrah. Demikianlah yang diriwayatkan oleh Yunus ibnu Yasid dan `Uqail ibnu Khalid dari Zuhri", kemudian sanadnya senada dengan redaksi keduanya.
17)       Artinya: Dalam baitul maqdis, adapun yang di Dasmakus, dia melakukan shalat dengan mengikuti Al Mahdi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh semua hadits-hadits sebelumnya.
 
 
Daftar Nama-nama Perawi dari Sahabat dan Tabi'in
 
Para perawi yang mentakhrij hadits-hadits,
1.      Ibnu Abbas: Abdullah
2.      Ibnu Umar: Abdullah
3.      Ibnu Mas'ud: Abdullah
4.      Abu Umamah.
5.      Abu Bukhrah Ats-Tsaqafi.
6.      Abu Said.
7.      Abu Ubaidah.
8.      Abu Hurairah
9.      Abuy bin Ka'ab.
10.  Asma binti `Amiys.
11.  Asma binti Yazid Al Anshari.
12.  Ummu Salamah.
13.  Ummu Syarik.
14.  Anas bin Malik
15.  Sebagian sahabat Rasulullah SAW.
16.  Jabir bin Abdullah.
17.  Hudzaifah bin Asid.
18.  Hudzaifah bin Yaman.
19.  Hasan.
20.  Seorang laki-laki dari sahabat Nabi SAW.
21.  Saad bin Abi Waqqas.
22.  Safinah.
23.  Samrah
24.  Thawus
25.  Aisyah
26.  Ubadah bin Shamat.
27.  Abdullah bin Umar
28.  Abdullah bin Amru
29.  Abdullah bin mughafal.
30.  Abdullah bin Mugnim.
31.  Utsman bin Abi `Ash.
32.  Ali bin Abu Thalib.
33.  Fathimah binti Qais.
34.  Majmah bin Jariah Al Anshari.
35.  Mihjan bin Al Adra'.
36.  Muawiyah bin Hayyidah.
37.  Al Mughirah.
38.  Nafi' bin `Atabah.
39.  Nafir bin Malik Walid Jabir.
40.  Nawas bin Sam'an.
41.  Hasyim bin Amir.
 
Kisah Dajjal turunnya Isa AS, dan terbunuhnya Dajjal dalam Riwayat Abu Umamah serta Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh sebagian sahabat.
1.      Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak akan terjadi fitnah di muka bumi ini sejak Allah SWT member keturunan kepada Adam dan tidak juga sampai terjadinya kiamat18 yang lebih besar dari fitnah yang ditimbulkan oleh Dajjal. Tidak akan berhasil seseorang kecuali diselamatkan darinya),19 dan sesungguhnya dia tidak membahayakan seorang muslim.20
2.      Sesungguhnya Allah tidak mengutus seorang Nabi kecuali dia mengingatkan umatnya dari si (juling),21 Dajjal, (sesunggunya aku akan mengingatkan kalian tentangnya).22
3.      Sesungguhnya aku adalah Nabi terakhir,23 dan kalian adalah umat yang terakhir.24
4.      Dia pasti keluar di antara kalian. Sesungguhnya dia benar, dan dekat, maka setiap yang akan datang sesungguhnya ia adalah dekat.25 Sesungguhnya dia keluar karena marahnya,26 dan dia tidak keluar sampai harta warisan tidak lagi dibagi, dan seseorang tidak gembira dengan harta rampasan.27
5.      Seandainya dia keluar, sedangkan aku masih ada di antara kalian, maka akulah yang menjadi pelindung bagi setiap muslim. Tetapi seandainya dia keluar sesudahku (wafat), maka setiap muslim menjadi pelindung bagi dirinya sendiri, dan Allah SWT penggantiku sebagai pelindung setiap muslim. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah, "Seandainya dia datang sesudah aku tiada, maka Allah mencukupkan kalian dengan orang-orang shalih."28
6.      Sesungguhnya dia akan keluar (dari bumi) dari arah timur.29· (dikatakan kepadanya (di Khurasan)30·· dalam sekelompok Yahudi Ashfahan,31 seakan-akan wajah-wajah mereka gila.32 Suatu tempat antara Syam dan Irak, membuat kerusakan di kanan33 an kiri, wahai hamba Allah, tetaplah kalian di situ (diucapkan tiga kali).34
7.      Maka sesungguhnya saya akan member keterangan kepada kalian yang tidak pernah diterangkan oleh nabi sebelumku. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ubadah, "Sesungguhnya aku menceritakan kepada kalian tentang Dajjal sampai aku takut kalian tidak mempercayainya. "35
8.      Sesungguhnya dia mulai, lalu dia bersabda, "Aku adalah nabi dan tidak ada nabi sesudahku."
9.      Kemudian dia memuji dirinya dan berkata, "Aku adalah Tuhan kalian, dan kalian tidak melihat Tuhan kalian sampai kalian mati."
10.  Sesungguhnya dia itu juling, (buta sebelah)36· mata sebelah kiri,37 alisnya·· lebat,38 hijau bagaikan bintang-bintang bersinar,39··· matanya sebelah kanan bagaikan buah anggur,40···· tidak ada pohon-pohon dan tidak batu-batu,41 dan rambut berkeriting.42 Ketahuilah apa yang tersembunyi pada kalian dari sesuatu, maka tidak akan tersembunyi pada kalian.43 Sesungguhnya Tuhan kalian tidaklah juling (ketahuilah apa yang tersembunyi dari kalian, maka tidak akan ada yang tersembunyi dari kalian, sesungguhnya Tuhan kalian tidaklah juling)44 (menyebutkan tiga kali45 dan tangannya mengisyaratkan kepada kedua matanya).46 Sesungguhnya kalian tidak akan melihat Tuhan kalian sampai kalian mati.47
11.  Sesungguhnya dia berjalan di muka bumi, sedangkan bumi dan langit merupakan milik Allah.48
12.  Sesungguhnya dia adalah pemuda yang berambut keriting, saya menyerupakannya dengan Abdul Uza bin Qathan,49 pendek, jelek50 dan ada cacatnya.51
13.  Sesungguhnya dia adalah Adam, berkeriting·,52 (keriting rambutnya)··53
14.  Sesungguhnya tertulis di antara kedua matanya: Kafir. Dibaca oleh orang yang membenci perbuatannya, atau dibaca54 oleh setiap orang yang beriman, baik dia itu dapat menulis ataupun tidak bisa menulis.
15.  Sesungguhnya dari sebagian fitnah yang dilakukannya, bahwa bersamanya surga dan neraka, sungai dan air,55 gunung dan roti,56 dia datang bersamanya dengan gambaran surga dan neraka,57 yang merupakan neraka adalah surga dan yang merupakan surga sebenarnya adalah neraka. (Al Mughirah ibnu Syahbah menanyakannya, lalu dia bercerita, ia mengatakan bahwasannya mereka berkata, "Bersamanya gunung dari roti dan daging, dan sungai dari air?" dia berkata, "Hal semacam itu merupakan sesuatu yang sangat mudah."58
»»  READMORE...